Indocement Perpanjang Periode Buyback Saham Rp 3 Triliun

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Gedung Semen Tiga Roda di kawasan Jakarta
7/6/2022, 11.36 WIB

PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk (INTP) berencana memperpanjang periode pembelian kembali saham atau buyback senilai Rp 3 triliun hingga 6 September 2022 mendatang.

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen Indocement menjelaskan perseroan bermaksud untuk memperpanjang jangka waktu pembelian kembali saham selama tiga bulan, karena periode pembelian kembali saham berakhir pada 6 Juni 2022.

Selain itu, perpanjangan buyback dilakukan karena masih ada sejumlah saham yang dapat dibeli kembali oleh perseroan dari ketentuan jumlah maksimal pembelian kembali saham. Adapun, perpanjangan periode buyback dimulai hari ini (7/6) hingga 6 September 2022.

"Jika dana yang dialokasikan untuk pembelian kembali saham telah habis atau jumlah saham yang akan dibeli kembali telah terpenuhi, maka perseroan akan melakukan keterbukaan informasi terkait dengan penghentian pelaksanaan buyback," tulis manajemen Indocement dalam keterbukaan informasi, dikutip Selasa (7/6).

Sebagaimana diketahui, Indocement melakukan pembelian kembali saham sebanyak-banyaknya senilai Rp 3 triliun dengan jumlah saham yang akan dibeli kembali tidak melebihi 20% dari modal disetor, dengan ketentuan paling sedikit saham yang beredar adalah 7,5% dari modal disetor perseroan.

Saat ini, perseroan masih memiliki sisa dana sebesar Rp 728,02 miliar untuk melakukan pembelian kembali saham. Manajemen perseroan menyatakan, buyback  akan dilakukan dengan harga yang dianggap baik dan wajar oleh perseroan, dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku.

Adapun, pembelian saham kembali perseroan akan dilaksanakan melalui transaksi di BEI, dan untuk itu perseroan akan menggunakan jasa dari perantara pedagang efek.

"Perseroan berharap dengan perpanjangan periode buyback ini akan memberikan tingkat pengembalian yang baik bagi pemegang saham serta meningkatkan kepercayaan investor, sehingga harga saham perseroan dapat mencerminkan kondisi fundamental perseroan yang sebenarnya," lanjut manajemen.

Berdasarkan laporan keuangan, produsen semen merek Tiga Roda ini membukukan laba bersih sebesar Rp 182,55 miliar sepanjang kuartal I 2022. Angka itu turun 48,04% dari raihan laba bersih di periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 351,58 miliar.

Meski demikian, Indocement berhasil mencatat kenaikan pendapatan di kuartal I 2022 sebesar 3,4% menjadi Rp 3,55 triliun dari sebelumnya sebesar Rp 3,43 triliun. Berdasarkan produknya, produk semen menjadi kontributor terbesar dengan pendapatan Rp 3,35 triliun. 

Selanjutnya, produk beton siap pakai membukukan pendapatan sebesar Rp 301,34 miliar, dan tambang agregat sebesar Rp 46,37 miliar. Sementara itu, berdasarkan segmentasi penjualan kepada pihak ketiga di Pulau Jawa mendominasi pendapatan perseroan mencapai Rp 2,67 triliun, disusul pendapatan kepada pihak ketiga di luar Jawa senilai Rp 854,09 miliar. Kemudian, penjualan kepada pihak berelasi di pasar ekspor senilai Rp 28,50 miliar. 

Pada perdagangan Selasa ini, harga saham INTP terpantau bergerak melemah sebesar 3,54% ke level Rp 9.550 per saham dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 35,16 triliun. Sejak awal tahun, saham perusahaan masih terkoreksi 21,07%. 

Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi