PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk (PANI) telah mendapat persetujuan para pemegang saham untuk menerbitkan sebanyak-banyaknya 13,12 miliar saham dalam rangka penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.
Perseroan mendapat restu untuk melaksanakan aksi korporasi tersebut dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada 8 Juni lalu.
"Menyetujui memberikan kuasa kepada direksi perseroan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan rights issue, dengan memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku," tulis manajemen PANI dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Senin (13/6).
Berdasarkan prospektus yang dirilis, perseroan akan menerbitkan 13,12 miliar saham atau setara 96,97% dari jumlah saham perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh setelah rights issue dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Adapun, perseroan belum menentukan harga pelaksanaan rights issue ini.
Nantinya, setiap satu HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak satu saham baru dalam Penawaran Umum Terbatas I (PUT) dengan harga sebesar harga pelaksanaan untuk setiap saham, yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD.
Sementara itu, PT Multi Artha Pratama (MAP) sebagai pemegang saham utama perseroan yang memiliki 80% saham dari jumlah modal ditempatkan dan disetor dalam perseroan akan melaksanakan seluruh HMETD yang menjadi haknya dalam PUT I sebanyak 10,49 miliar saham.
Apabila saham baru yang ditawarkan dalam PUT I ini tidak seluruhnya diambil bagian oleh pemegang Sertifikat Bukti HMETD (SBHMETD), maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya secara proporsional berdasarkan atas jumlah HMETD, yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang meminta penambahan efek.
"Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham dari jumlah yang ditawarkan, maka pembeli siaga akan mengambil atau membeli seluruh sisa saham dengan harga sebesar harga pelaksanaan," lanjut manajemen.
Manajemen mengatakan bahwa, para pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya, maka sahamnya akan terdiliusi maksimum sebesar 96,97%.
Adapun, perseroan akan menggunakan dana hasil rights issue sebesar Rp 6,49 miliar untuk investasi dan pengembangan bisnis, dengan melakukan penyertaan atas saham baru yang akan dikeluarkan oleh PT Bangun Kosambi Sukses (BKS), perusahaan terafiliasi di bidang usaha real estat, sebanyak 51% dari modal yang ditempatkan dan disetor dalam BKS.
Kemudian, BKS akan melakukan investasi dan pengembangan bisnis dengan melakukan penyertaan atas saham baru yang akan dikeluarkan oleh PT Mega Andalan Sukses (MAS) dan PT Cahaya Gemilang Indah Cemerlang (CGIC), yang keduanya merupakan perusahaan terafiliasi di bidang usaha real estate.
Sebanyak 51% dari modal yang ditempatkan dan disetor masing-masing dalam MAS dan CGIC, dengan nilai sebesar Rp 4,69 miliar akan dialokasikan BKS untuk MAS dan sebesar Rp 1,79 miliar akan dialokasikan BKS untuk CGIC, yang dananya akan dipergunakan MAS dan CGIC untuk pembayaran utang pokok kepada pihak-pihak afiliasi. Selanjutnya, sisa dana hasil rights issue akan digunakan untuk modal kerja perseroan.