Perusahaan konektivitas infrastruktur digital, PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI), menggandeng perusahaan teknologi asal China Huawei untuk kerja sama percepatan distribusi konten dan teknologi jaringan.
Melalui kerja sama itu, kedua perusahaan saling memanfaatkan ekosistem teknologi yang dimiliki untuk menunjang distribusi konten dan memanfaatkan penggunaan teknologi terkini dari Huawei untuk Edge Data Center (EDC) milik Surge.
Pada tahap awal, Huawei akan melakukan penempatan Teknologi CDN pada Edge Data Center Surge yang berada di kota Bandung, Jawa Barat yang kemudian akan dilanjutkan sembilan kota lainnya di pulau Jawa. Setiap titik CDN akan mengutilisasi kapasitas bandwidth sebesar 60 Gpbs.
CEO Surge, Hermansyah Haryono mengatakan, melalui kolaborasi yang terjalin diharapakan akan meningkatkan potensi revenue bagi Surge sebesar Rp 60 miliar per tahun dan memperkuat posisi perseroan dalam menghadirkan solusi total konektivitas yang siap mengakomodasi kebutuhan ekosistem Web 3.0.
"Dengan teknologi CDN untuk distribusi konten internet berkecepatan tinggi dari Huawei, pertukaran data secara lokal dapat dilakukan dengan lebih cepat," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (17//6).
Sementara itu, President of Huawei Cloud Indonesia Jason Zhang menuturkan, berharap kerjasama ini dapat berlanjut di kota-kota lainnya dan pada akhirnya semakin memudahkan dan memperluas konektivitas bagi pelanggan Huawei di Indonesia.
Sebelumnya, Solusi Sinergi Digital(WIFI) atau Surge membukukan peningkatan laba bersih hingga 2.584% menjadi Rp 24,80 miliar di 2021, dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp 924,32 juta.
Pertumbuhan laba yang signifikan didorong oleh sinergi antar produk dalam ekosistem Surge dengan tiga pilar ekosistem terpadu yakni, kebutuhan harian masyarakat atau daily needs, konektivitas, serta media dan hiburan.
Tahun lalu, Surge membukukan pendapatan sebesar Rp 390,95 miliar atau naik 723% dari sebelumnya Rp 47,50 miliar. Pendapatan di sektor portal web dan platform digital menyumbang sebesar Rp 290,19 miliar. Kemudian, sektor periklanan menyumbang sebesar Rp 114,18 miliar dan pendapatan sektor inti tercatat sebesar Rp 1,07 miliar.
"Pencapaian ini didorong dari kesuksesan perseroan dalam mengakselerasi eksekusi proyek dan layanan strategis sepanjang 2021. Tak hanya itu, kami juga telah mendapatkan rekognisi baik dari dalam maupun luar negeri, dengan kerjasama strategis bersama perusahaan besar nasional, perbankan, hingga perusahaan teknologi kelas global," kata Hermansjah.