Pemegang saham emiten garmen, PT Pan Brothers Tbk (PBRX) menyetujui rencana perusahaan untuk melakukan penambahan modal dengan skema hak memesan efek terlebih dahulu atau rights issue senilai US$ 50 juta. Nilai itu setara Rp 740 miliar dengan asumsi kurs rata-rata Rp 14.800 per US$.
Hal ini disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan perusahaan pada Senin (27/6) di Jakarta.
Dalam rights issue tersebut, pemegang saham pengendali Pan Brothers, PT Trisetijo Manunggal Utama, akan bertindak sebagai pembeli siaga. Rencananya, rights issue itu akan dilaksanakan pada akhir tahun 2022 atau pada awal tahun depan.
Pemegang saham juga menyetujui rencana peningkatan modal dasar perusahaan dari sebelumnya Rp 300 miliar menjadi sebesar Rp 647,50 miliar dengan nilai nominal Rp 25 per saham.
Perusahaan juga akan meningkatkan saham dalam portepel dari 5,52 miliar saham menjadi sebanyak 19,42 miliar saham. Adapun, jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh saat ini adalah 6,47 miliar saham.
"Ini dilakukan sehubungan dengan rencana perseroan untuk melaksanakan right issue," ungkap direksi Pan Brothers, dalam keterangan resminya, Senin (27/6).
Selain persetujuan rights issue, rapat menyetujui penetapan penggunaan laba bersih perseroan untuk tahun buku 2021 sebesar Rp 1 miliar sebagai cadangan.
Sampai dengan kuartal pertama tahun ini, emiten bersandi PBRX ini tercatat membukukan penjualan sebesar US$ 127,21 juta naik tipis 0,8% dari periode yang sama di tahun sebelumnya US$ 126,16 juta. Adapun, ekuitas perusahaan di tiga kuartal pertama tahun ini tercatat naik 1,4% dari tahun 2021.
Pada tahun ini, perusahaan mengalokasikan belanja modal senilai US$ 5 juta, meningkat dari belanja modal tahun 2021 sebesar US$ 4,1 juta yang difokuskan untuk menambah kapasitas melalui otomatisasi, digitalilasi dan upskilling seluruh lini personal yang ada.
Sedangkan, kapasitas terpasang untuk garmen tahun 2021 adalah 117 juta pcs/ tahun dan tidak mengalami perubahan di tahun 2022.