Grup Astra resmi kembali ke bisnis perbankan. Melalui anak usahanya yaitu PT Sedaya Multi Investama (SMI) alias Astra Financial, raksasa korporasi multisektor ini membeli 1,13 juta saham baru PT Bank Jasa Jakarta. Ini bakal menjadi pintu masuk mengembangkan bank digital dalam ekosistem digital Grup Astra.
Dalam laporan keterbukan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (1/7), PT Astra International Tbk (ASII) mengabarkan telah meneken perjanjian pembelian saham baru Bank Jasa Jakarta sebanyak 49%. Nilai transaksi tersebut mencapai sekitar Rp3,87 triliun.
"Tujuan dari rencana transaksi adalah sebagai pengembangan usaha dan investasi SMI," ujar Sekretaris Perusahaan Astra International Gita Toffani Boer dalam pengumuman tertulis, seperti yang dipublikasikan dalam pengumuman BEI, Senin (4/7).
Dengan aksi korporasi tersebut, Grup Astra akan bermitra dengan Welab Ltd. dalam mengendalikan Bank Jasa Jakarta. Pada akhir tahun lalu, Welab yang merupakan perusahaan milik Sequoia Capital dan miliarder Li Ka-Shing, membeli 24% saham Bank Jasa Jakarta.
Dikutip dari Bloomberg, WeLab mengucurkan US$ 240 juta atau sekitar Rp 3,46 triliun dari investor lama dan investor baru untuk mendanai akuisisi tersebut.
Perusahaan teknologi finansial (Fintech) tersebut berencana mulai mengoperasikan bank digital di Indonesia pada semester kedua tahun ini. Jika terealisasi, Bank Jasa Jakarta akan menjadi bank digital kedua WeLab, setelah peluncuran bank digital di Hong Kong pada 2019.
WeLab berencana menawarkan layanan perbankan digital lengkap di Indonesia, mulai dari produk simpanan, pinjaman, dan manajemen kekayaan. Saat ini, valuasinya diperkirakan mencapai sekitar US$1 miliar.
Ekspansi WeLab di pasar bank digital Indonesia sangat terbuka karena dikabarkan sedang dalam proses melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) di bursa Hong Kong.
Kerja sama Astra dengan WeLab sebenarnya sudah terjalin sebelumnya. Pada April 2018, kedua entitas usaha ini membentuk perusahaan patungan di bidang fintech, yaitu PT Astra WeLab Digital Arta (AWDA).
Mereka meluncurkan platform fintech lending atau pinjaman online, Maucash, yang beroperasi di bawah PT Federal International Finance milik Astra.
Sedangkan bagi Grup Astra, pembelian saham Bank Jasa Jakarta tersebut bakal membuka jalan untuk kembali ke bisnis perbankan, setelah melepas saham PT Bank Permata Tbk ke Bangkok Bank pada tahun lalu.
Sebelumnya, manajemen Astra International memang pernah mengaku sedang menjajaki investasi di perbankan dan bank digital, meski saat itu masih enggan mengungkapkan target bank yang akan diakuisisi.
Sebagai informasi, Bank Jasa Jakarta dikembangkan oleh keluarga Iskandar Widyadi sejak tahun 1984 untuk melayani perorangan maupun usaha kecil dan menengah (UKM).
Saat ini, Bank Jasa Jakarta memiliki jaringan kantor yang terdiri dari satu kantor pusat, 11 kantor cabang pembantu, dan 2 kantor kas dan menyediakan ATM yang beroperasi di bawah jaringan Prima dan Alto, di seluruh Tanah Air.
Pada babak selanjutnya, Grup Astra melalui Bank Jasa Jakarta berpotensi akan bersaing dengan pemain bank digital di Indonesia, seperti PT Bank Jago Tbk (ARTO), yang didukung oleh Gojek; PT BCA Digital yang merupakan anak perusahaan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA); dan PT Bank Neo Commerce, yang dikendalikan oleh Akulaku.
Selain itu, ada Grup Elang Mahkota Teknologi (Emtek) yang baru saja mengakuisisi PT Bank Fama Internasional dan dikabarkan mendekati Grab untuk mendirikan bank digital.