Potret Kolaborasi Bank Jago dan BFI Finance usai Dikuasai Jerry Ng

Humas Bank Jago
Seorang nasabah membuka aplikasi layanan perbankan digital yang dimiliki PT Bank Jago Tbk (ARTO), Rabu (14/4).
Penulis: Lavinda
19/7/2022, 15.52 WIB

Pemegang saham pengendali PT Bank Jago Tbk (ARTO), Jerry Ng, kini telah menjadi pengendali PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN). Aksi ini mendorong kolaborasi yang semakin kuat antara kedua perusahaan bidang keuangan tersebut.

Direktur Kepatuhan & Sekretaris Perusahaan Bank Jago Tjit Siat Fun mengatakan, perusahaan menjajaki semua peluang pengembangan bisnis dengan BFI Finance. Sebagai bank berbasis teknologi, Bank Jago fokus menyediakan produk dan layanan yang inovatif.

"Sama halnya dengan kolaborasi ini, Bank Jago dan BFI Finance dapat bersama-sama menyediakan produk dan layanan dengan semangat yang sama," ujar Tjit Siat Fun kepada Katadata.co.id, dikutip Selasa (19/7).

Kolaborasi yang dimaksud meliputi, layanan pembayaran cicilan melalui Jago App, dilengkapi dengan kemudahan dan pengaturan otomatis setiap bulan. Manfaat lainnya, menurut dia, bisa berupa kolaborasi pembiayaan kendaraan bermotor dan rumah kepada nasabah dengan memanfaatkan teknologi digital.

"Jadi tunggu saja tanggal mainnya," kata Tjit Siat Fun.

Dia menjelaskan, kolaborasi antara Bank Jago dan BFI Finance merupakan sinergi mutualisme. Bank memiliki kemampuan untuk menghimpun dana yang kemudian bisa disalurkan menjadi kredit, antara lain kepada multifinance.

Selanjutnya, pendanaan multifinance tersebut bisa disalurkan menjadi kredit kepada nasabah di ekosistem multifinance dalam bentuk partnership lending. Kolaborasi ini yang dapat terjadi antara Bank Jago dan BFI Finance.

"Salah satu faktor pembeda adalah dukungan teknologi digital yang diharapkan membuat kolaborasi Bank Jago dan BFI Finance semakin efisien dan seamless. Akhirnya kedua institusi akan mendapatkan keuntungan dari kolaborasi ini," paparnya.

Tjit Siat Fun mengatakan, selama ini Bank Jago telah berkolaborasi dengan BFI Finance dalam penyaluran kredit dengan skema pembiayaan kemitraan atau partnership lending.

Menurut dia, skema ini merupakan cara yang efektif bagi perusahaan untuk memberi pembiayaan dengan mendatangi nasabah yang berada dalam ekosistem mitra, termasuk BFI Finance.

Ke depan, pihaknya berharap kolaborasi antara Bank Jago dan BFI Finance bisa semakin dalam dan berdampak positif bagi kedua pihak. Bank Jago dan BFI Finance dapat menawarkan produk dan layanan yang inovatif sesuai kebutuhan nasabah, dengan tetap memenuhi peraturan yang berlaku.

Kendati berkolaborasi erat, dia menegaskan, Bank Jago dan BFI Finance tidak memiliki hubungan kepemilikan. Sebagai gambaran, Jerry Ng, melalui PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia (MEI) menguasai mayoritas atau 29,81% saham Bank Jago. Sementara itu, Jerry Ng menjadi salah satu pemegang saham pengendali di BFI Finance melalui pengendalian bersama di PT Trinugraha Capital & Co. 

Sebelumnya, Jerry Ng memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memiliki saham sekaligus menjadi pengendali BFI Finance. Hal ini disampaikan dalam surat persetujuan OJK yang diterima oleh perusahaan pada 8 Juli 2022 lalu.

"Pada 7 Juli 2022, Jerry Ng telah mendapatkan persetujuan OJK atas penilaian kemampuan dan kepatutan sebagai pengendali perusahaan," ungkap Direktur BFI Finance Indonesia, Sudjono, dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (13/7).

Sebelumnya, pemegang saham pengendali BFI Finance yang juga perusahaan konsorsium Jerry Ng dan Boy Thohir, Trinugraha Capital & Co, melaksanakan periode penawaran sukarela atau tender offer.

Berdasarkan pengumuman yang disampaikan perusahaan, sampai dengan berakhirnya periode tender sukarela, sebanyak 852.876.278 saham yang ikut berpartisipasi dalam penawaran tender tersebut.

Dengan harga pembelian senilai Rp 1.200 setiap sahamnya, maka Trinugraha Capital merogoh dana senilai Rp 1,02 triliun. Sebelum adanya transaksi tersebut, porsi kepemiikan saham Trinugraha Capital di BFIN tercatat sebesar 42,81% atau setara 6,83 miiar saham.

Pemegang saham publik menguasai 50,91% yang senilai 8,12 miliar saham. Kemudian sisanya saham treasuri sebesar 6,28% atau setara 1 miliar saham.

Dalam pengumuman yang disampaikan manajemen BFIN sebelumnya, perusahaan siap meningkatkan porsi kepemilikan saham dalam tender sukarela tersebut maksimal 57,12% saham. Mengacu pada prospektus, pelaksanaan tender sukarela tersebut untuk memperkuat porsi kepemilikan saham Trinugraha Capital di BFIN.