Ambisi KBank Thailand: Sulap Bank Maspion Jadi Bank Digital Sasar UMKM

Bank Maspion
Ilustrasi, Gedung Bank Maspion. Investor asal Thailand mengakuisisi 30,01% saham Bank Maspion.
Penulis: Lavinda
22/7/2022, 11.41 WIB

PT Bank Maspion Indonesia Tbk telah memperoleh persetujuan para pemegang saham untuk menerbitkan 4,17 miliar saham baru melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue. Hal itu disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang berlangsung 18 Juli lalu.

Aksi korporasi ini merupakan bagian dari langkah untuk memuluskan rencana bank asal Thailand, Kasikornbank Public Company Limited (KBank) bersama anak usahanya, Kasikorn Vision Financial Company Pte Ltd (KVF), mengambil alih mayoritas atau 67,5% saham perusahaan. 

Dalam pengumuman tertulis dijelaskan, KBank akan meningkatkan pemberian pinjaman kepada Usaha Menengah, Kecil, dan Mikro (UMKM) serta menggunakan kekuatan perbankan digitalnya untuk menjangkau sektor yang kurang terlayani.

Rencana pengambilalihan Bank Maspion akan mendukung strategi KVF untuk melakukan investasi di sektor keuangan, demi memperluas kegiatan usaha di bidang jasa keuangan.

"Aksi korporasi ini sejalan dengan aspirasi KBank untuk menjadi bank regional dan membentuk presence (kehadiran) di negara ASEAN Economic Community, dan China, Jepang dan Korea," demikian tertulis dalam laporan perusahaan, dikutip Jumat (22/7).

Saat ini, KBank beroperasi di Cina, Hong Kong, Vietnam, Kamboja, Laos, dan memiliki kantor perwakilan di Myanmar, dan Jepang. Oleh karena itu, membangun kehadirannya di Indonesia akan menjadi milestone yang signifikan untuk mencapai ambisi regional KBank.

Berdasarkan ringkasan rancangan pengambilalihan perusahaan, lembaga keuangan asal Negeri Gajah Putih ini akan menguasai mayoritas saham Bank Maspion melalui dua cara. Pertama, KVF akan membeli 30% atau 1,33 miliar saham perusahaan dari para pemegang saham sebelumnya. Kedua, melalui pembelian saham baru atau rights issue yang dilakukan Bank Maspion.

Saat ini, komposisi kepemilikan saham Bank Maspion terdiri atas: PT Alim Investindo memiliki 62,01% saham, PT Maspion 12,46%, KBank 9,99%, PT Guna Investindo 5,87%, PT Husin Investama 2,81%, dan PT Maspion Investindo 2,46%. Selain itu, terdapat pula pemegang saham individu yakni, Alim Markus menggenggam 1,22% saham, Alim Mulia Sastra 0,98%, Alim Prakasa 0,98%, Alim Puspita 0,49%, dan Gunardi 0,44%.

Dalam hal ini, KVF akan membeli saham dari pemilik lama yakni, PT Alim Investindo sebesar 8,17%, PT Maspion 12,46%, PT Husin Investama 2,81%, PT Maspion Investindo 2,46%, Alim Markus 1,22%, Alim Mulia Sastra 0,98%, Alim Prakasa 0,98%, Alim Puspita 0,49%, dan Gunardi 0,44%.

Setelah itu, KBank dan KVF akan melaksanakan seluruh haknya dalam rights issue. Secara akumulasi, kepemilikan saham akan meningkat menjadi 67,5%, dengan asumsi seluruh pemegang saham publik melaksanakan rights issue. Sementara itu, jika seluruh pemegang saham publik tidak melaksanakan rights issue, maka kepemilikan KBank dan KVF pada saham Bank Maspion akan menjadi 67,6% 

"Modal inti Bank Maspion akan meningkat minimal Rp 3 triliun," ujar Direktur Utama Bank Maspion Herman Halim dalam pengumuman tertulis.

Dalam transaksi ini, KVF akan menggunakan kas internal yang disuntikan oleh KBank sebagai pemegang saham pengendali. Selanjutnya, perusahaan akan melakukan penawaran tender wajib untuk mengambil alih sisa saham yang dimiliki publik. Tak hanya itu, KVF juga akan mencalonkan direktur dan komisaris baru di jajaran direksi dan dewan komisaris perusahaan.