Emiten farmasi, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) mengumumkan akan mengakuisisi 80% saham PT Aventis Pharma dari Sanofi Aventis Participations dan Hoechst GMBH (Sanofi).
Sekretaris Perusahaan Kalbe Farma Lukito Kurniawan Gozali mengatakan, perseroan telah menandatangani perjanjian jual beli saham atau share purchase agreement atau SPA yang berlangsung pada tanggal 22 Juli 2022.
SPA itu berisi kesepakatan antara Kalbe dan Sanofi untuk mengalihkan kepemilikan saham mayoritas di PT Aventis Pharma, yang efektif akan diterapkan pada kuartal keempat 2022.
Kesepakatan tersebut akan mengalihkan 80% kepemilikan saham penjual di PT Aventis Pharma ke Kalbe termasuk fasilitas produksi yang berlokasi di Jakarta, aset dan hak distribusi serta pemasaran obat resep dan vaksin Sanofi di Indonesia.
Transaksi ini akan memastikan kelanjutan produksi dan pasokan produk ke pasar Indonesia melalui komitmen jangka panjang di semua aspek distribusi dan lisensi antara Kalbe dan Sanofi.
“Langkah strategis ini akan menghadirkan produk-produk yang selaras dengan portofolio Kalbe, terutama di kelas terapi fokus, seperti diabetes dan kardiovaskular, serta akses ke vaksin sebagai bagian dari strategi pertumbuhan Kalbe,” kata Lukito, dalam keterangan resmi, Senin (25/7).
Selain itu, transaksi ini diharapkan memberikan dampak positif terhadap kinerja perusahaan, khususnya pada divisi obat resep.
Sementara itu, Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk, Vidjongtius, mengatakan Kalbe menyambut baik kolaborasi strategis tersebut. “Kesepakatan ini menjadi tonggak positif dalam memperkuat posisi Kalbe di pasar farmasi Indonesia, dan untuk menyediakan akses obat-obatan yang berkelanjutan bagi Indonesia,” katanya.
Sampai dengan kuartal pertama tahun ini, emiten bersandi KLBF ini tercatat membukukan perolehan laba bersih senilai Rp 835 miliar, naik 16,5% dari periode yang sama pada tahun 2021. Kenaikan laba bersih tersebut sejalan dengan kenaikan penjualan bersih secara konsolidasi sebesar 16,6% menjadi Rp 7,01 triliun dari periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Secara rinci, pendapatan terbesar Kalbe masih ditopang oleh divisi distribusi dan logistik dengan pendapatan senilai Rp 2,59 triliun dengan andil sebesar 36,9%. Kemudian, divisi nutrisi tercatat membukukan pendapatan bersih senilai Rp 1,88 triliun dengan andil 26,9% terhadap pendapatan perseroan selama tuga bulan pertama tahun ini.
Selanjutnya, divisi obat resep membukukan pendapatan bersih senilai Rp 1,52 triliun atau setara 21,8% terhadap pendapatan Kalbe. Lalu, untuk divisi produk kesehatan tercatat memberikan pendapatan senilai Rp 1 triliun dengan kontribusi 14,4% terhadap pendapatan.