Produsen Sari Roti, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) membukukan laba bersih sebesar Rp 137,28 miliar pada semester I 2022, atau naik 12,71% dari raihan untuk bersih periode yang sama tahun sebelumnya, sebesar Rp 121,79 miliar.
Laba bersih ditopang oleh kinerja penjualan yang meningkat hingga 15,1% menjadi Rp 1,79 triliun pada semester I 2022, dari kinerja penjualan sebelumnya sebesar Rp 1,55 triliun.
Menurut rinciannya di laporan keuangan, penjualan roti tawar tercatat mencapai Rp 1,2 triliun atau naik 5,18% dari raihan omzet sebelumnya Rp 1,14 triliun. Lalu, penjualan roti manis sebesar Rp 657,97 miliar dari sebelumnya sebesar Rp 510,25 miliar.
Lalu, penjualan produk kue tercatat sebesar Rp 126,09 miliar atau naik 86,76% dari sebelumnya sebesar Rp 67,51 miliar dan penjualan produk lainnya sebesar Rp 14,73 miliar atau turun 24,67% dari Rp 19,56 miliar.
Berdasarkan pemetaan operasional, wilayah Indonesia Barat dan Indonesia Timur terus meningkatkan penjualan dengan pertumbuhan 19,3% menjadi Rp 798,2 miliar pada paruh pertama tahun ini. Sedangkan wilayah Indonesia Tengah tetap menjadi kontributor terbesar dengan catatan penjualan Rp 993,6 miliar atau meningkat 11,9%.
“Pertumbuhan luar biasa penjualan dari wilayah Barat dan Timur merupakan hasil positif dari strategi perusahaan memperluas sebaran distribusi serta membangun pabrik baru di Batam, Gresik, Balikpapan dan Banjarmasin beberapa tahun belakangan ini,” ujar Direktur Nippon Indosari Corpindo Arlina Sofia dalam keterangan tertulis, Selasa (26/7).
Dari sisi pengeluaran, beban pokok penjualan Sari Roti tercatat sebesar Rp 871,74 miliar atau naik 23,75% dari sebelumnya 704,40 miliar. Beban usaha perseroan juga meningkat menjadi Rp 745,04 miliar dari sebelumnya Rp 707,13 miliar.
Menurut Arlina, perseroan menunjukkan kemampuan mengelola biaya produksi, bahkan di saat dunia usaha diterpa tantangan kenaikan harga komoditas. Alhadil, Nippon Indosari meraih laba kotor Rp 920,1 miliar atau tumbuh 8%, kendati biaya bahan baku dan kemasan melonjak 31,6%.
Hingga akhir semester I pada Juni 2022, total nilai aset perseroan sebesar Rp 4 triliun atau turun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 4,19 triliun. Kemudian, liabilitas perseroan naik menjadi Rp 1,58 triliun atau 17,8% dari sebelumnya Rp 1,34 triliun, sedangkan ekuitas perseroan turun dari Rp 2,84 triliun menjadi Rp 2,41 triliun atau turun 15,11%.