Emiten pertambangan minyak dan gas PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), menyetujui pembagian dividen interim untuk tahun buku 2022 senilai US$ 25 juta atau setara Rp 375 miliar dengan rerata kurs Rp 15.000 per dolar AS.
Pembagian dividen interim tersebut berdasarkan dengan surat edaran di luar Rapat Dewan Komisaris dan Direksi Medco Energi pada 5 Agustus 2022.
Nantinya, dividen interim akan dibayarkan pada kuartal ketiga tahun 2022 sesuai peraturan Bursa Efek Indonesia. Dividen interim ini sejalan dengan panduan dividen perseroan sebelumnya.
Direktur Utama MedcoEnergi, Hilmi Panigoro mengatakan, dividen interim yang dilakukan segera setelah persetujuan pemegang saham atas dividen final untuk tahun 2021.
"Ini didukung oleh kinerja operasional dan keuangan yang kuat pada tahun 2022. Saya yakin bahwa perusahaan berada di jalur yang tepat untuk memberikan nilai tambah jangka panjang kepada pemegang saham kami," kata Hilmi, dalam keterangan resmi, Rabu (10/8).
Berdasarkan pengumuman yang disampaikan perusahaan, tanggal recording date atau yang namanya tercatat sebagai pemegang saham pada 22 Agustus 2022. Kemudian, cum date di pasar reguler dan pasar negosiasi dijadwalkan pada 18 Agustus, sedangkan cum date di pasar tunai pada 22 Agustus.
Sementara it, ex dividen di pasar reguler dan negosiasi dijadwalkan pada 19 Agustus 2022 dan di pasar tunai pada 23 Agustus 2022. Adapun, pembagian dividen interim perusahaan pada 8 September 2022 mendatang.
Dari sisi kinerja keuangan, pada kuartal pertama 2022, perusahaan yang didirikan oleh Arifin Panigoro ini mengantongi laba bersih sebesar Rp 1,29 triliun dengan laba operasional Rp 2,87 triliun. Perseroan meraup pendapatan senilai Rp 7,02 triliun.
Sementara itu, total aset per tiga bulan pertama tahun ini tercatat senilai Rp 100,39 triliun, aset tersebut terdiri dari liabilitas dan ekuitas masing-masing sebesar Rp 81,83 triliun dan Rp 16,16 triliun. Pada perdagangan Rabu ini, harga saham MEDC terpantau bergerak menguat sebesar 5,98% ke level Rp 620 per saham dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 15,58 triliun.