Harga Minyak Melonjak, Medco Raup Untung Rp 4,01 T di Semester I 2022

dokumentasi Pertamina
Wilayah kerja Migas Senoro - Toili yang dikelola Medco
Penulis: Syahrizal Sidik
23/8/2022, 10.54 WIB

Emiten migas, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), membukukan laba bersih senilai U$ 270,05 juta atau sekitar Rp 4,01 triliun pada semester pertama tahun ini dengan asumsi kurs rata-rata Rp 14.882 per dolar AS.

Perolehan laba bersih tersebut mengalami kenaikan sebesar 481% dari periode yang sama di tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$ 46,48 juta yang setara Rp 691,71 milliar.

Mengacu publikasi laporan keuangan perusahaan, pada enam bulan pertama tahun ini, emiten bersandi MEDC ini mengantongi pendapatan sebesar US$ 1,14 miliar atau sekitar Rp 16,96 triliun, naik 80,32% dari periode yang sama di tahun sebelumnya US$ 636,29 juta yang setara Rp 9,46 triliun.

Pendapatan dari kontrak dengan pelanggan meningkat sebesar 82,45% menjadi sebesar US$ 1,12 miliar atau Rp 16,66 triliun dari periode sama di tahun sebelumnya US$ 617,43 juta atau Rp 9,18 triliun. Sedangkan, pendapatan keuangan perusahaan juga meningkat menjadi US$ 20,85 juta atau Rp 310,28 miliar dari sebelumnya US$ 18,85 juta, setara Rp 280,52 miliar.

Sejalan dengan meningkatnya pendapatan, beban pokok pendapatan dan biaya langsung juga meningkat dari sebelumnya US$ 402,29 juta atau sekitar Rp 5,98 triliun menjadi US$ 544,15 juta yang setara Rp 8,09 triliun.

Alhasil, perusahaan mengantongi laba kotor sebesar Rp US$ 603,24 juta, atau sebesar Rp 8,97 triliun di semester petama tahun ini dari sebelumnya U$ 233,99 juta, atau sekitar Rp 3,48 triliun.

Perseroan juga mencatatkan EBITDA sebesar sebesar US$ 806 juta, sebagai dampak dari peningkatan volume minyak, gas dan tembaga yang lebih tinggi dan juga harga komoditas yang membaik. Tercatat, harga minyak rata-rata untuk semester pertama adalah US$ 104,4/bbl, dan harga jual rata-rata tertimbang gas adalah US$ 7,7/m mbtu.

Hal ini dibarengi dengan produksi minyak dan gas Medco yang mencapai 153 mboepd, naik 63% secara tahunan, termasuk kontribusi Corridor sejak Maret.

CEO Medco Energi Internasional, Roberto Lorato mengatakan, perusahaan mencatatkan kinerja yang cukup kuat di semester pertama tahun ini.

"Pada kuartal kedua ini, proyek pertama kami di Natuna dan proyek PV pertama kami di Sumbawa telah mulai beroperasi dan kedua proyek tesebut akan berkontribusi pada kinerja paruh kedua," ungkapnya, dalam keterangan resmi, Selasa (23/8).

Pada tahun ini, perusahaan menargetkan produksi minyak dan gas sebesar 155 mboped, dengan penjualan ketenagalistrikan 3.500 GWh. Sedangkan, biaya produksi minyak dan gas di bawah US$ 10 per boe dengan total belanja modal yang dialokasikan untuk minyak dan gas sebesar US$ 250 juta dan ketenagalistrikan US$ 25 juta.