Erick Thohir Minta Direksi MIND ID Tingkatkan Laba Bersih Tahun Ini

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc.
Menteri BUMN Erick Thohir meminta agar MIND ID dapat lebih meningkatkan kinerjanya tahun ini.
1/9/2022, 15.18 WIB

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta direksi Mining Industry Indonesia (MIND ID) untuk meningkatkan torehan laba bersih tahun ini agar lebih tinggi dari capaian di tahun 2021 sebesar Rp 14,3 triliun.

Sebagai holding industri pertambangan Indonesia yang beranggotakan beberapa badan usaha negara, laba bersih MIND ID akan disalurkan kepada negara dalam bentuk pajak, penerimaan negara bukan pajak maupun deviden.

"Di tahun 2022 harus lebih tinggi lagi. Penghasilan daripada Juni 2022 sudah mencapai Rp 12,3 truliun. Saya yakini direksi dari MIND ID harus bisa lebih tinggi lagi labanya," kata Erick dalam Peluncuran Teknologi 5G Mining di PT Freeport Indonesia yang disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden pada Kamis (1/9).

Selain laba bersih, Erick juga berharap MIND ID bisa terus melakukan efisiensi agar target pendapatan tahun ini sebesar Rp 108 triliun dapat tercapai. Pada tahun lalu, MIND ini membukukan pendapatan sebesar Rp 93,75 triliun atau naik 41% dari pendapatan di tahun sebelumnya sejumlah Rp 66,5 triliun.

"Angka ini tidak konsolidasi daripada pendapatan PT Freeport Indonesia. "Kita berharap, pendapatan di tahun 2022 ini, kita menargetkan pendapatan meningkat jadi Rp 108 triliun," ujar Erick.

Holding BUMN pertambangan Indonesia atau Mining Industry Indonesia (MIND ID) mencatatkan pendapatan sebesar Rp 93,75 triliun pada 2021. Pendapatan tersebut meningkat 40% dibandingkan dengan Rp 66,57 triliun pada 2020.

Kontributor pendapatan utama MIND ID didapat dari batu bara sebesar 32%. Kemudian emas berkontribusi 28%, timah 13%, aluminium 9%, feronikel 7%, bijih nikel 5%, dan lain-lainnya 6%.

Peningkatan pendapatan ini membuat laba bersih MIND ID meroket 687% menjadi Rp14,33 triliun pada 2021. Tahun sebelumnya, MIND ID hanya mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,82 triliun.

Holding BUMN tambang ini pertama kali dibentuk pada 2017. Awalnya PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum ditugaskan menjadi induk perusahaan yang memiliki mayoritas saham di PT Aneka Tambang Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Timah Tbk, dan PT Freeport Indonesia.

Kemudian holding berubah menjadi MIND ID pertama kali pada 17 Agustus 2019. Keberadaan MIND ID dimaksudkan untuk membedakan fungsi Inalum sebagai holding dan operasional Inalum sendiri.

Di lokasi yang sama, hadir Presiden Joko Widodo yang meresmikan proyek 5G Underground Smart Mining di PT Freeport Indonesia. Program tersebut merupakan upaya digitalisasi di sektor pertambangan melalui pemanfaatan kecerdasan buatan atau artificial intelligence, machine learning, internet of thing dan mahadata.

Adapun proyek ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Telkomsel. Melalui teknologi 5G Underground Smart Mining ini, aktivitas pertambangan di bawah tanah bisa dimonitor menggunakan kamera yang terhubung dengan kecerdasan buatan dan mencegah dan meninimalkan resiko kecelakaan kerja.

"Ini untuk mendukung otomatisasi dan kendali jarak jauh serta meningkatkan keselamatan kerja dan produktivitas pertambangan PT Freeport Indonesia. Intervensi teknologi diperlukan untuk memajukan sektor pertambangan yang umumnya berada di daerah terpencil dan sulit terjangkau," kata Jokowi.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu