Manajemen PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, sebagai pemegang saham pengendali, memastikan PT Bank Mayora akan melakukan penggantian nama sekaligus format perusahaan pada awal tahun depan.
Hal ini dilakukan seiring upaya perusahaan pelat merah tersebut untuk menyulap Bank Mayora menjadi bank digital yang berfokus menyasar nasabah Usaha Menengah, Kecil, dan Mikro (UMKM).
"Saat ini format baru Bank Mayora termasuk namanya masih dipersiapkan utk bisa siap di awal tahun depan," ujar Sekretaris Perusahaan BNI Oki Rushartomo kepada katadata.co.id, Kamis (29/9).
Sebelumnya, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar dalam paparan di hadapan Anggota DPR mengatakan, perusahaan akan mentransformasi Bank Mayora menjadi bank digital yang menawarkan bunga kredit lebih rendah dari bank lain, khususnya di segmen UMKM. Menurut dia, segmen tersebut belum terlayani secara maksimal oleh perbankan.
Dia menargetkan bank digital bisa mulai beroperasi pada kuartal I 2023 dengan operasional baru, meskipun saat ini sudah beroperasi.
Mei 2022 lalu, BNI telah menyelesaikan akuisisi 63,92% saham PT Bank Mayora dari International Finance Corporation. Transaksi pengambilalihan tersebut dilaksanakan pada 18 Mei 2022 di mana BNI mengakuisisi setara 1,19 miliar saham.
Dengan demikian, saat ini komposisi kepemilikan pemegang saham bank yang terafiliasi dengan Grup Mayora tersebut sebesar 63,92% dimiliki perseroan, sisanya 36,08% oleh PT Mayora Inti Utama.
"Dengan persentase kepemilikan saham tersebut, perseroan menjadi pemegang saham pengendali Bank Mayora," kata Sekretaris Perusahaan BNI saat itu, Mucharom, dalam keterbukaan informasi, dikutip Jumat (20/5).
Mucharom mengatakan, pengambilalihan Bank Mayora oleh perseroan akan memberikan dampak positif terhadap kinerja dan mendukung transformasi perseoran menjadi penyedia solusi finansial terintegrasi berbasis digital.
Seperti diketahui, aksi korporasi ini sebelumnya telah mendapat restu pemegang saham pada 15 Maret 2022 lalu. Pengambilalihan Bank Mayora oleh BNI didanai melalui kas internal BNI dari dana yang tersimpan sebagai laba ditahan (retained earnings) atau kekayaan BNI.
Bank Mayora sebelumnya merupakan entitas dari perusahaan konsumer yang didirikan oleh pengusaha Jogi Hendra Atmadja, PT Mayora Indah Tbk (MYOR). Mengacu situs perusahaan, Bank Mayora didirikan pada 28 Juli 1993 silam. Saat ini, jumlah jaringan kantor Bank Mayora sebanyak 37 kantor yang tersebar di Jabotabek, Bandung, Surabaya, dan Lampung.
Pada perdagangan Jumat ini, harga saham BBNI terpantau menguat 1,73% ke level Rp 8.825 per saham. Begitupun dengan saham MYOR yang naik 2,16% ke level Rp 1.655 per saham.