Masyarakat Indonesia dinilai merupakan konsumen yang adaptif akan teknologi baru. Faktor ini membuat Loreal meluncurkan sebanyak 17 beauty tech di Indonesia dalam berbagai teknologi dan kategori sejak 2019.
"Sejak awal tahun ini kami pun telah mencatat hampir 1 juta try-on telah dilakukan oleh konsumen, yang menempatkan Indonesia sebagai pasar dengan adoption rate (rerata adopsi) penggunaan beauty tech tertinggi di Grup L’Oréal,” ujar Presiden Direktur L’Oréal Indonesia, Junaid Murtaza, dalam acara diskusi media bertajuk ‘L’Oréal Beauty Tech: Inventing the Beauty of the Future’, dikutip Rabu (5/10).
Maybelline Virtual Try On merupakan beauty tech pertama yang diluncurkan perusahaan di Indonesia pada 2019. Hal ini dianggap mampu menciptakan dunia kecantikan yang lebih personal, kreatif, inklusif dan bertanggung jawab.
Junaid mengatakan, L’Oréal berupaya memahami kebutuhan dan keinginan para konsumen melalui transformasi digital, yakni berupa penggabungan sains dan teknologi untuk memungkinkan lebih banyak personalisasi.
Menurut dia, L’Oréal membayangkan masa depan dunia kecantikan yang semakin inklusif terhadap kebutuhan dan keinginan masyarakat yang beragam.
"Dunia kecantikan yang semakin bertanggung jawab dan transparan, dunia di mana tim kami semakin gesit dan kreatif. Itu tiga pilar yang kami usung dalam L’Oréal Beauty Tech,” jelas Junaid.
Junaid mengatakan, peran Generasi Z (Gen Z) yang lahir pada 1996-2009, akan mendorong transformasi industri kecantikan Indonesia di masa mendatang.
"Konsumen baru di dunia kecantikan menuntut lebih banyak personalisasi, produk yang lebih sehat dan aman, lebih banyak transparansi, keberlanjutan dan sains di era yang semakin digital ini,” ujar Junaid
Aswaina Seroja, Chief Consumer Officer L’Oréal Indonesia menambahkan, Gen Z akan menjadi populasi dominan yang akan membentuk masa depan industri kecantikan di Indonesia. Pasalnya, mereka merupakan generasi digital-native dengan akses penuh ke media sosial untuk mengekspresikan diri.
Menurut Aswaina, Gen Z mencari segala informasi secara daring (online), termasuk seputar topik kecantikan yang merupakan lima topik pencarian teratas, dengan porsi sebanyak 38% .
"76% dari Gen Z berpendapat bahwa kecantikan berperan dalam meningkatkan kepercayaan diri mereka, dan 53% percaya bahwa merawat diri adalah investasi masa depan," sebutnya.
Inovasi Beauty Tech
Salah satu inovasi Beauty Tech yang diluncurkan L'Oréal adalah Kiehl’s Derma Reader Pro, perangkat yang memberikan secara langsung analisa isu di permukaan kulit konsumen. Konsumen akan menemukan kebutuhan kulitnya yang unik dan mengenali perawatan yang dibutuhkan, dipandu oleh para ahli kulit.
Pada kulit berjerawat, La Roche-Posay Spotscan membantu konsumen menganalisa tingkat keparahan jerawat melalui teknologi Artificial Intelligence (AI) yang dibangun berdasarkan data ilmiah untuk mendapatkan personalisasi diagnosa pada jerawat.
Inovasi lainnya adalah Lancôme Shade Finder, perangkat yang juga menggunakan teknologi AI untuk merekomendasikan shade foundation yang paling cocok dengan kebutuhan dan warna kulit konsumen.
Masih dalam kategori make-up, L’Oréal meluncurkan Yves Saint Laurent Rouge Sur Mesure, perangkat portable peracik pewarna bibir pertama di dunia yang dapat menghasilkan sampai dengan 4000 warna lipstik kapan saja dan dimana saja.
Terdapat pula L’Oréal Water Saver. Ini merupakan gagang pancuran air inovatif yang menggunakan teknologi mesin roket untuk menciptakan pengalaman mencuci rambut yang mewah dan efisien, sekaligus mengurangi konsumsi air hingga 61% dibandingkan dengan mencuci rambut dengan metode biasa.