Private Placement, WIFI Minta Persetujuan Pemegang Saham Hari Ini

Katadata
Aplikasi Surge, PT Solusi Sinergi Digital (WIFI)
Penulis: Zahwa Madjid
Editor: Lavinda
2/11/2022, 08.14 WIB

Emiten teknologi, PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Rabu (2/11) hari ini. Tujuannya, untuk meminta persetujuan pemegang saham atas rencana penambahan modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (THMETD) atau private placement.

PT Investasi Sukses Bersama (ISB) selaku pemegang saham utama sekaligus pengendali akan menjadi satu-satunya pihak yang menambah modal.

Pemilik aplikasi digital Surge ini berencana menerbitkan sebanyak 205 juta saham baru dengan nilai nominal Rp100 per saham. Jumlah itu tercatat 10% dari modal disetor dan ditempatkan perusahaan.  

Berdasarkan prospektus yang dirilis perusahaan, harga pelaksanaan ditetapkan paling sedikit 90% dari harga rata-rata penutupan saham perseroan dalam kurun waktu 25 hari bursa berturut-turut di pasar reguler.

"Ketentuan itu sebelum tanggal permohonan pencatatan saham tambahan hasil penambahan modal dan tidak boleh lebih rendah dari batasan harga terendah (minimum) atas saham yang dapat diperdagangkan di pasar reguler dan pasar tunai," demikian tertulis dalam pengumuman, Rabu (2/11).

Sebagai akibat penambahan modal ini, maka pemegang saham lama, kecuali ISB, akan mengalami penurunan presentasi kepemilikan atau dilusi sebanyak 9,09% saham.

Sebagai informasi PT Investasi Sukses Bersama (ISB) bergerak di bidang perdagangan dan investasi. Adapun, aktivitas bisnis perusahaan yang berdiri pada 2019 itu terkait bidang profesional, ilmiah dan teknis, aktivitas keuangan dan asuransi, serta perdagangan.

Secara rinci dipaparkan, perusahaan yang berkantor pusat di Ruko Fatmawati Mas, Jakarta Selatan ini menjalankan aktivitas konsultasi investasi dan perdagangan berjangka, konsultasi bisnis dan broker bisnis, serta konsuletasi manajemen lain.

Terkait bidang perdagangan, perusahaan menjalankan usaha berupa perdagangan besar atas dasar balas jasa, barang dari tekstil, peralatan dan perlengkapan rumah, dan lainnya.

ISB merupakan pemegang saham utama sekaligus pemegang saham pengendali perusahaan dengan kepemilikan 68,32%.

Melalui keterbukaan informasi BEI, Direktur Solusi Sinergi, Martha Rebecca mengatakan penambahan modal ini akan digunakan untuk modal kerja perusahaan, termasuk biaya sewa space iklan, perlengkapan penunjang usaha, periklanan, biaya tenaga kerja dan biaya overhead.

“Rencana perseroan tersebut dapat memberikan manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung seperti meningkatkan dan memperkuat struktur permodalan perseroan,” dalam keterangan resminya, Selasa (1/11).

Tak hanya itu, penambahan modal juga diharapkan dapat meningkatkan aset produktif dan meningkatkan likuiditas saham perseroan dalam Bursa Efek Indonesia.

Berdasarkan laporan keuangan, pendapatan usaha perusahaan naik 2,64% menjadi Rp 205 miliar per Juni 2022. Pada periode yang sama tahun lalu, pendapatan usaha perusahaan Rp 200 miliar. Untuk laba kotor perusahaan mencatatkan kenaikan 37% yakni Rp 40,2 miliar dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 29,3 miliar. 

Adapun dari sisi neraca, liabilitas perusahaan mengalami peningkatan 61,1% per Juni 2022 menjadi Rp 612 miliar. Sebelumnya, liabilitas perusahaan Rp 380 miliar dalam hitungan per Desember 2021. Sedangkan ekuitas perusahaan hanya naik 6,1% per Juni 2022 menjadi Rp 547 miliar dari sebelumnya Rp 515 miliar per Desember 2021.

Dari sisi aset, perusahaan mencatat pertumbuhan 29,4% per Juni 2022 menjadi Rp 1,16 triliun. Pada periode yang sama tahun 2021, perusahaan mencatatkan aset sebesar Rp 896 miliar.

Reporter: Zahwa Madjid