Emiten Properti Wulandari Bangun Listing Hari Ini, Saham Meroket 35%

ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww.
Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (9/9/2022).
Penulis: Zahwa Madjid
Editor: Lavinda
8/11/2022, 11.44 WIB

Perusahaan properti asal Balikpapan, PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK) mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (8/11).

Berdasarkan data perdagangan sampai dengan pukul 09.15 WIB, harga saham Wulandari Bangun naik 35% ke level Rp 135 dari level harga penawaran umum, yakni Rp 100. 

Volume saham yang diperdagangkan tercatat 18,17 juta dengan nilai transaksinya Rp 60,52 miliar. Sementara itu, frekuensi perdagangannya tercatat sebanyak 1.381 kali.

Berdasarkan prospektus, perusahaan melepas sebanyak 2,75 miliar saham baru bernominal Rp 100 per lembar. Angka itu setara  12,09% dari modal ditempatkan dan disetor penuh pada harga IPO Rp 100 per lembar. Emiten pengembang dan pengelola real estate itu meraup dana IPO Rp 275 miliar.

Saat bersamaan, perseroan juga akan melaksanakan konversi utang Rp234,1 miliar atau 2.341.713.397 lembar pada harga konversi sama dengan harga penawaran yaitu, Rp100 per saham.

Direktur Utama Wulandari Bangun Lestari, Christopher Sumasto Tjia menjelaskan, dana hasil IPO sebesar Rp 100 miliar akan digunakan untuk membeli tanah seluas sekitar 1,2 hektar di wilayah kota Balikpapan dan sekitarnya.

Menurut Christopehr, pembelian tanah akan meningkatkan jumlah land bank yang telah dimiliki perusahaan saat ini. Hal ini diharapkan dapat mendukung rencana ekspansi di masa mendatang dan menangkap peluang bisnis dari pengembangan Ibukota Negara (IKN). Sisa dana IPO akan digunakan untuk operasional dan modal kerja.

"Selain itu, tujuan perseroan melakukan IPO juga untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas perseroan agar  memiliki Good Corporate Governance (GCG) yang baik," kata Christopher Sumasto Tjia dalam keterangan resminya, Selasa (8/11).

Perseroan juga menerbitkan Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi kreditur dan calon investor yang membeli saham dalam IPO.

Setiap pemegang 100 saham baru, pemegang saham berhak memperoleh 137 waran dimana setiap 1 waran memberikan hak kepada pemegang untuk membeli 1  saham baru perseroan yang dikeluarkan dalam portepel. Masa berlaku pelaksanaan waran mulai tanggal 08 Mei 2023 sampai dengan 07 November 2023.

Waran yang diterbitkan mempunyai jangka waktu selama 1  tahun sejak pencatatan. Harga pelaksanaan waran sebesar Rp 125 per lembar. Dana yang diperoleh dari pelaksanaan waran seri I akan digunakan untuk pembayaran utang pokok ke PT BPD Kalimatan Timur dan Kalimantan Utara. Sisa dana yang diperoleh akan digunakan untuk modal kerja. 

Profil Wulandari Bangun

Wulandari Bangun merupakan perusahaan yang bergerak di sektor properti & real estate pemilik Balikpapan Super Block, Kalimantan Timur, yang dikembangkan dengan konsep kawasan terpadu dengan luas sekitar 14 hektar.

Perseroan yang berdiri pada 1994 ini dikenal memiliki kawasan komersial terpadu berskala besar di Balikpapan, yang meliputi ritel, hunian dan area komersial dalam komplek bangunan yang dirancang dan dikembangkan sesuai dengan konsep One Stop Living.

Perseroan melakukan penjualan unit apartemen dan condotel, menyewakan pusat perbelanjaan, gedung perkantoran, dan hotel, serta mengelola gedung.

Terkait ekspansi ke depan, perseroan berencana mengembangkan tower condotel dan apartement di dalam kawasan Balikpapan Superblock yaitu, Metropolis Condotel, The Sapphire Apartment dan Mansion Apartment, proyek BSB Beach Apartment.

Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2022, penjualan dan pendapatan usaha perseroan naik 27,80% dari capaian periode yang sama tahun lalu. Hal itu mendorong laba bersih perusahaan berada di level Rp 5,98 miliar.

Kinerja keuangan mampu bertahan di tengah guncangan pandemi Covid-19. Terbukti, setelah dua tahun mengalami kerugian, yakni pada 2019 dan 2020, perseroan akhirnya mencetak laba pada akhir 2021.

Reporter: Zahwa Madjid