Asian Development Bank (ADB) mengambil bagian sekitar 1 miliar saham atau sekitar Rp 190 miliar saat penawaran umum perdana (IPO) PT Jayamas Medica Industri Tbk (OMED). Emiten produsen alat kesehatan itu baru melantai di Bursa Efek Indonesia pada pada Selasa (8/11), kemarin.
Presiden Komisaris OneMed Jemmy Hartanto. mengatakan investasi ADB akan membantu mempertahankan komitmen OneMed dalam mendukung perawatan kesehatan universal di Indonesia serta meningkatkan tingkat perawatan kesehatan secara keseluruhan di Indonesia.
“Kami sangat menghargai dukungan ADB untuk IPO kami dan saya berharap dapat bekerja sama dengan bank tersebut,” katanya, dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (9/11).
Kepala Unit Investasi Kesehatan dan Pendidikan Departemen Operasi Sektor Swasta ADB, Aniruddha Patil, mendukung kehadiran OneMed yang akan memperkuat ketahanan layanan kesehatan Indonesia. Aniruddha Patil juga memberikan hasil kesehatan yang lebih baik bagi warganya.
“Mengembangkan produksi dalam negeri merupakan langkah penting menuju swasembada layanan kesehatan di Indonesia,” katanya.
Saat debut perdana, harga saham OneMed terpantau naik 14,71% ke level Rp 234 per saham dari harga penawaran umum Rp 204 per saham. Harga sahamnya di awal pembukaan perdagangan sempat melambung tinggi Rp 254 per saham. Pada penutupan perdagangan Rabu (9/11), harga saham OneMed ditutup di level Rp 252 per saham.
OneMed melepas 4,05 miliar saham baru yang setara 15% saham dengan harga penawaran umum Rp 204 per saham. Perusahaan memperoleh dana hasil penawaran umum perdana saham sebesar Rp 828 miliar.
Direktur Operasi OneMed, Leonard Hartanto mengatakan, IPO ini merupakan langkah aksi korporasi yang dilakukan untuk mendukung sumber pendanaan dalam pengembangan usaha. OneMed menargetkan, produk-produk alat kesehatan buatan Indonesia dapat bersaing dengan produk dari luar di kancah internasional.
Rencananya, dana yang diperoleh dari penawaran umum perdana saham ini setelah dikurangi seluruh biaya-biaya emisi saham, akan dialokasikan sekitar 72,19% akan digunakan untuk pengembangan usaha dalam bentuk belanja modal (capital expenditure) dan modal kerja (working capital).
Lalu 22,87% akan diberikan kepada perusahaan anak, yaitu PT Intisumber Hasil Sempurna Global (IHSG) untuk belanja modal dan modal kerja. Kemudian, sekitar 4,94% akan diberikan kepada perusahaan anak, yaitu IHSG dalam bentuk setoran modal, kemudian IHSG akan memberikan kepada perusahaan anak, yaitu PT Inti Medicom Retailindo (IMR) dalam bentuk setoran modal untuk belanja modal dan modal kerja.
Saat ini, pemegang saham OMED, yakni PT Intisumber Hasil Sempurna 98%, Yacobus Jemmy Hartanto 1%, dan Siane Soetanto 1%.