Disney dikabarkan berencana untuk menghentikan perekrutan dan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Hal tersebut berdasarkan memo internal yang dikirim ke eksekutif.
Dikutip dari CNBC Internasional, Chief Executive Officer (CEO) Disney Bob Chapek menyampaikan kepada pimpinan divisi bahwa perusahaan akan membatasi penambahan jumlah karyawan. Adapun saat ini, Disney memiliki sekitar 190.000 karyawan.
“Perekrutan untuk sebagian kecil posisi paling penting yang mendorong bisnis akan terus berlanjut, tetapi semua peran lainnya ditangguhkan,” katanya dalam memo yang dikirim pada Jum’at (11/11).
Bob menyampaikan perusahaan akan melihat setiap jalannya operasi dan tenaga kerja untuk menghitung efisiensi yang harus dilakukan. Dalam memo tersebut, ia juga mengatakan bahwa perjalanan bisnis harus dibatasi dan hanya untuk perjalanan penting saja.
Disney juga membentuk "satuan tugas struktur biaya" yang terdiri dari Chief Financial Officer Christine McCarthy, Penasihat Umum Horacio Gutierrez, serta Bob Chapek sendiri.
Ia turut menyampaikan bahwa keputusan yang sulit dan tidak nyaman ini akan sulit bagi banyak karyawan. “Tapi itulah yang dibutuhkan oleh kepemimpinan, dan saya berterima kasih sebelumnya karena telah melangkah selama waktu yang penting ini,” ujarnya.
Tindakan ini diambil oleh perusahaan setelah melaporkan kinerja yang mengecewakan. Saham perusahaan turun tajam pada hari Rabu hingga mencapai level terendah dalam 52 minggu.
Dalam pertemuan pendapatan perusahaan pada Selasa (8/11), McCarthy mengatakan bahwa perusahaan sedang mencari cara untuk memangkas biaya. Ia menjelaskan bahwa beberapa solusi akan memberikan penghematan jangka pendek serta mendorong manfaat struktural jangka panjang.
“Kami secara aktif mengevaluasi basis biaya kami saat ini, dan mencari efisiensi,” katanya.
Layanan streaming Disney kehilangan US$ 1,47 miliar sekitar Rp 22,7 triliun pada kuartal terakhir. Angka tersebut lebih dari dua kali lipat kerugian dari tahun sebelumnya. Meski begitu, McCarthy berjanji kinerja Disney akan membaik pada 2023 dan mulai menuai keuntungan pada akhir 2024.