Suntik Anak Usaha, Victoria Investama Rights Issue Rp 180 per Saham

Bank Victoria
\PT Bank Victoria International Tbk (BVIC) mengumumkan pengunduran diri Direktur Utama perseroan, Ahmad Fajar yang terhitung mulai hari ini, Jumat (3/6).
Penulis: Zahwa Madjid
Editor: Lavinda
25/11/2022, 14.02 WIB

PT Victoria Investama Tbk (VICO) berencana menerbitkan 9,96 miliar saham baru untuk menambah modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue. Perusahaan jasa keuangan ini menetapkan harga pelaksanaan Rp 180 per saham, dan membidik perolehan dana Rp 1,79 triliun.

Dalam keterbukaan informasi disebutkan, perseroan menerbitkan saham baru dengan porsi 49,75% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah rights issue. Induk usaha PT Bank Victoria International Tbk (BVIC) itu menetapkan nilai nominal Rp 100 per saham.

Terkait penggunaan dana, sebanyak 12,30% atau sekitar Rp 220 miliar dana hasil aksi korporasi ini akan digunakan untuk untuk menyerap saham baru Bank Victoria. Nantinya, dana itu akan digunakan oleh Bank Victoria untuk memenuhi ketentuan modal inti minimum bank, yakni Rp 3 triliun pada akhir 2022.

Selanjutnya, 8,1% atau sekitar Rp 145 miliar dana digunakan untuk mengambil alih sebagian saham Bank Victoria Syariah (BVIS) yang dimiliki Bank Victoria.  

Sekitar 33,51% atau Rp 600 miliar dana rights issue digunakan untuk  menyerap bagian atas saham-saham yang dikeluarkan BVIS untuk menambah modal BVIS dalam memenuhi ketentuan modal inti minimum bank sebesar minimum Rp 1 triliun. 

Sisa dana dari rights issue, akan digunakan perusahaan sebagai modal kerja untuk menunjang kegiatan operasional seperti biaya gaji, tunjangan karyawan maupun biaya operasional kantor. 

Berdasarkan surat pernyataan PT Gratamulia Pratama (GMP) selaku pengendali perseroan, akan melaksanakan sebagian haknya, yakni sebesar 2,07 miliar saham.  

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid