Bank Raya (AGRO) Rights Issue Rp 1,16 Triliun, BRI Bakal Serap

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.
Ilustrasi. PT Bank Raya Indonesia Tbk., akan melaksanakan rights issue untuk memperkuat modal inti dan ekspansi bisnis.
Penulis: Zahwa Madjid
2/12/2022, 12.41 WIB

PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) akan melaksanakan penambahan modal melalui hak memesan efek terlebih dahulu  (HMETD) atau rights issue. Emiten perbankan tersebut akan mengeluarkan sekitar 2,32 miliar saham baru dengan nominal Rp 100 per saham.

Jumlah tersebut setara dengan 9,26% dari jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh setelah pelaksanaan PMHMETD X. Saham-saham tersebut akan ditawarkan melalui PMHMETD melalui penawaran umum terbatas (PUT) X tahun 2022.

Nantinya, seluruh dana yang diperoleh perseroan dari aksi korporasi tersebut akan digunakan untuk ekspansi modal kerja, utamanya dalam segmen gig economy. 

Melansir situs Bank Raya, segmen gig economy menargetkan nasabah gig worker atau  pekerja informal. Seperti banking agent, pekerja lepas, pekerja paruh waktu, dan lain sebagainya.

Selain itu, dana rights issue juga akan digunakan untuk memenuhi kewajiban modal inti perseroan. Yakni, paling sedikit Rp 3 triliun. Saat ini, AGRO telah memiliki modal inti per Juni 2022 sebesar Rp 2,11 triliun.

Melansir keterbukaan informasi perusahaan, hak memesan efek terlebih dahulu akan dibagikan kepada para pemegang saham perseroan yang tercatat pada tanggal 12 Desember 2022. Setiap sekitar 11,3 miliar saham lama perseroan akan memperoleh 1,16 miliar HMETD. 

“Setiap 1 HMETD dapat digunakan untuk membeli 1 saham dengan membayar harga pelaksanaan sebesar Rp 500 per saham,” ujar manajemen dalam keterangan resminya

Nantinya, jika seluruh HMETD dilaksanakan untuk membeli saham, maka AGRO akan memperoleh dana sekitar Rp 1,16 triliun.

Dalam keterangan resminya, PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk (BBRI) sebagai  pemegang saham utama Bank Raya akan melaksanakan seluruh haknya dalam PMHMETD X. 

Saat ini BBRI, menggenggam sebanyak 19,4 miliar  saham AGRO atau 85,72% dan masyarakat sejumlah 3.248.430.381 saham atau 14,28%.

HMETD dapat diperdagangkan dan dilaksanakan tidak kurang dari lima hari kerja mulai tanggal 14 Desember 2022 sampai dengan tanggal 20 Desember 2022. 

HMETD yang tidak dilaksanakan hingga tanggal akhir periode tersebut dinyatakan tidak berlaku lagi. Pencatatan saham baru hasil pelaksanaan HMETD akan mulai dilakukan di Bursa Efek pada tanggal 14 Desember 2022.

Reporter: Zahwa Madjid