PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) mencatatkan pencairan pembayaran proyek infrastruktur Rp 11,2 triliun sampai Oktober 2022. Angka ini melebihi total target pencairan termin yaitu, Rp 10 triliun pada tahun ini.
Berdasarkan keterangan tertulis perusahaan, sepanjang Oktober 2022, Waskita juga telah mempercepat pembayaran termin proyek Rp 2,6 triliun.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Waskita Karya, Wiwi Suprihanto mengatakan, percepatan pembayaran termin proyek berdampak pada perkembangan pekerjaan proyek dapat selesai dengan tepat waktu.
"Tahun ini kami sudah melebihi target Rp 10 triliun, semoga dalam waktu sebulan terakhir ini bisa bertambah lagi,”katanya dalam keterangan resmi, Jumat (2/12)
Emiten bersandi WSKT ini mengalokasikan dari termin cair yaitu 65% dari termin yang diterima untuk menurunkan level utang kredit modal kerja, pemenuhan kewajiban finansial, dan pembayaran current vendor serta pembayaran kewajiban pajak.
Sementara itu, sisanya akan digunakan untuk operasional perseroan. Perseroan berupaya terus menurunkan level utang melalui kolektabilitas tersebut. Serta menjaga tingkat kecukupan modal kerja proyek berjalan sehingga target kinerja Waskita sampai dengan akhir tahun dapat tercapai.
“Kami terus fokus untuk penyelesaian pekerjaan proyek, terutama pembangunan proyek jalan tol, gedung, bendungan dan proyek strategis lainnya. Dengan percepatan penyelesaian pekerjaan proyek, perseroan bisa kembali melakukan strategic partner dengan investor untuk tujuan investasi jangka panjang,” tutup Wiwi.
Adapun, selain itu Waskita Karya optimis mengakhiri tahun ini dengan memenuhi target kontrak baru 2022 yang sekitar Rp 25 triliun. Hingga kuartal ketiga, perseroan telah meraih kontrak baru sebesar Rp 11,58 triliun.
Saat ini, perusahaan masih mengikuti beberapa tender proyek baru dengan nilai mencapai Rp 25 triliun. Dengan capaian winning rate tender sebesar 26,67%. Diperkirakan, perusahaan bisa memenangkan tender proyek baru tersebut sekitar Rp 6 triliun.
Per kuartal ketiga 2022, emiten plat merah ini mencatatkan laba bersih sebesar Rp 578,17 miliar atau naik 766,60% dari periode yang sama tahun lalu, yakni Rp 66,71 miliar.
Capaian laba bersih didongkrak oleh pertumbuhan pendapatan sebesar 44,61% pada kuartal ketiga tahun ini, menjadi Rp 10,30 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp 7,12 triliun.