Bidik Kenaikan Pendapatan 500% di 2023, AirAsia Bakal Buka Rute Baru

ANTARA FOTO/REUTERS/Lim Huey Teng/hp/cf
Pesawat AirAsia terlihat terparkir di Bandara Internasional Kuala Lumpur.
Penulis: Zahwa Madjid
21/12/2022, 18.15 WIB

Emiten maskapai penerbangan, PT Air Asia Indonesia Tbk (CMPP) menargetkan kenaikan pendapatan hingga 500% pada 2023 mendatang. Proyeksi ini seiring terus meningkatnya permintaan masyarakat akan kebutuhan transportasi udara setelah pandemi Covid-19 mulai mereda. 

Sampai dengan September 2022, perseroan tercatat membukukan kenaikan pendapatan 414% menjadi Rp 2,507 triliun dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya yang senilai Rp 487 miliar.

“Kami melihat, 2022 pasti lebih baik dari 2021 kami melihat peningkatan revenue 414%. Kami memproyeksikan dengan mempertimbankan high demand akan ada peningkatan 500% (di 2023), dibandingkan periode yang sama," kata Direktur dan Sekertaris Perusahaan AirAsia, Leon Ruben di acara Public Expose Air Asia Indonesia Rabu (21/12).

"Namun dari segi EBITDA mungkin akan masih ada kerugian karena ada beberapa yang belum maksimal,” ujarnya.

Direktur Utama AirAsia Indonesia, Veranita Yosephine Sinaga, menyatakan perusahaan menyiapkan beberapa strategi untuk mendorong pertumbuhan pendapatan tersebut. Seperti mengoperasikan kembali 23 armada pesawat di tahun depan. Saat ini, perusahaan hanya mengoperasikan sebanyak 16 armada pesawat. 

"Sisanya, akan segera back to service, akan kami perbaiki. Kami cukup confident dapat melakukan pemulihan secara keseluruhan 3 bulan ke depan,” ujar Veranita, pada kesempatan yang sama. 

Selain itu, perseroan juga berencana untuk meningkatkan rute domestik sebesar 34% dan rute internasional 66%. Saat ini, AirAsia Indonesia memiliki 17 rute domestik dan 16 rute internasional.

“Performance akhir tahun kami melihat recovery yang cukup bagus namun bila dibandingkan dengan periode tahun lalu hanya enam hingga tujuh pesawat, saat ini ada 16 pesawat," urainya. 

Pada perdagangan hari ini, saham Air Asia Indonesia (CMPP) ditutup naik 9,52% atau 16 poin menjadi Rp 184 per saham. Adapun volume perdagangan hari ini mencapai 752.50 dengan frekuensi 240 kali dan kapitalisasi pasar sebesar 1,97 triliun.

 

Reporter: Zahwa Madjid