Saham emiten tambang batu bara PT Bayan Resources Tbk (BYAN), yang naik hingga ratusan persen ternyata bukan saja berhasil membuat Low Tuck Kwong menjadi orang terkaya nomor satu di Indonesia. Dahysatnya kenaikan harga saham itu pun mampu menggeser dominasi duet Hartono bersaudara, pendiri Grup Djarum yang sudah lama menempati posisi tersebut.
Tapi ada juga seorang wanita yang ternyata berhasil menduduki posisi ke-21 dari 50 orang terkaya di Indonesia tahun 2022 versi Forbes.
Wanita tersebut adalah Dewi Kam. Berdasarkan penjelasan Forbes, Dewi Kam meraih kekayaannya dari kepemilikan minoritas di saham Bayan Resources. Kekayaan wanita 72 tahun ini mencapai US$ 2 miliar atau setara dengan Rp 31,2 triliun.
Dewi Kam sendiri merupakan nama baru di jajaran 50 orang terkaya versi majalah Forbes. Selain sebagai pemegang saham di Bayan Resources, Dewi Kam adalah pemilik dari PT Sumber Energi Sakti Prima (SSP), yang bermitra dengan PT Bosowa Energi dalam proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jeneponto di Desa Punagaya, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan.
Adapun, pembangkit yang berkontribusi menyediakan kebutuhan listrik Sulawesi Selatan ini berkapasitas 2x125 MW. Sebagai informasi, proyek di sektor kelistrikan ini dibangun dan mulai dioperasikan penuh oleh Bosowa Energi dua tahun lalu setelah diresmikan Menteri ESDM Jero Wacik pada 19 Desember 2012.
Dewi Kam juga tercatat dalam database offshore leaks International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ). Bersama dengan Mohamad Abdullah Jasin, dia terafiliasi dengan dua perusahaan yang berdomisili di British Virgin Islands dan Samoa.
Dewi Kam tercatat merupakan pemegang saham Birken Universal Corporation dan Direktur Savill Universal Ltd yang berlokasi di Britisih Virgin Islands, dan pemegang saham Overseas Finance Ltd yang bertempat di Samoa. Dia diketahui merupakan nominee director Execorp Limited, dan nominee Shareholder Portcullis Nominees (BV) Limited, dan Sharecorp Limited.
Lalu, berdasarkan laporan dari Indonesia Corruption Watch, Dewi Kam turut terdaftar sebagai pemegang saham Birken Universal Corporation Virgin Islands Inggris dan punya peranan dalam PLTU Cilacap di Desa Karangkandri, Cilacap, Jawa Tengah. Data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut, proyek PLTU Cilacap dikembangkan oleh PT Sumber Segara Primadaya (S2P).
Berdasarkan data pasar, hingga Senin (26/12), saham BYAN telah melesat sejauh 600% secara year to date (ytd). Sebagai informasi, pemegang saham mayoritas Bayan Resources adalah Low Tuck Kwong sebanyak 60,93% dan PT Sumber Suryadaya Prima 10%.
Peningkatan harga saham BYAN yang terjadi sepanjang tahun ini pun mengantarkan sang pemiliknya ke jajaran orang terkaya di Indonesia.
Di awal bulan Desember 2022, BYAN melakukan aksi korporasi berupa pemecahan nilai nominal saham (stock split) 1:10. Sejak stock split dilakukan, harga saham BYAN terus menguat. Nilai kapitalisasi BYAN menduduki peringkat ketiga terbesar di bursa domestik dengan jumlah Rp 619 triliun.
Kekayaan pemilik Bayan Resources pun disinyalir akan terus bertambah. Pasalnya, perseroan tengah mempersiapkan pembagian dividen interim jumbo senilai US$ 1 miliar atau US$ 0,03 per saham. Pembagian dividen tunai ini akan dilangsungkan tahun depan, tepatnya pada tanggal 5 Januari 2023.