Badai pemutusan hubungan kerja (PHK) merembet ke sektor keuangan global. Kali ini, perusahaan raksasa bank investasi asal Amerika Serikat, Goldman Sachs Group, dikabarkan akan melakukan pemangkasan lebih dari 3.000 karyawannya mulai Rabu pekan ini (11/1).
Menurut sumber Reuters yang mengetahui informasi tersebut, pemangkasan akan dilakukan karena perusahaan menghadapi situasi ekonomi yang sulit pada tahun mendatang. Namun, jumlah akhir karyawan yang akan dipangkas masih belum ditentukan perusahaan.
Bloomberg menuliskan pada Minggu (8/1), Goldman akan menghilangkan sekitar 3.200 posisi. Goldman memiliki 49.100 karyawan pada akhir kuartal ketiga 2022, setelah menambah jumlah staf yang signifikan selama pandemi virus corona.
"PHK kemungkinan akan mempengaruhi sebagian besar divisi utama bank tetapi harus berpusat pada divisi perbankan investasi Goldman Sachs," kata salah satu sumber, seperti dikutip Reuters, Senin (9/1).
Penurunan aktivitas terjadi di lini bisnis bank institusional karena kondisi pasar keuangan global yang bergejolak. Ratusan pekerjaan juga kemungkinan akan berkurang dari bisnis konsumen Goldman Sachs yang merugi setelah mengurangi rencana untuk unit direct-to-consumer Marcus, kata sumber tersebut.
Kepala eksekutif bank David Solomon mengirim memo suara akhir tahun kepada staf yang memperingatkan pengurangan jumlah karyawan pada paruh pertama Januari, kata dua sumber terpisah. Goldman Sachs menolak mengomentari memo itu.
Pemutusan hubungan kerja terjadi menjelang pembayaran bonus tahunan bank yang biasanya dikirimkan akhir Januari dan diperkirakan turun sekitar 40%.
Bank memulai kembali program PHK tahunannya pada bulan September yang telah ditunda selama dua tahun selama pandemi. Raksasa Wall Street ini biasanya memangkas sekitar 1% hingga 5% stafnya setiap tahun. Pemotongan baru ini terjadi di atas PHK tersebut.
Sepanjang tahun 2022, Goldman Sachs mencatatkan penurunan di bisnis bank investasi dari yang sebelumnya mampu mengumpulkan dana mencapai US$ 132,3 miliar di 2021, anjlok separuhnya saja menjadi US$ 77 miliar di akkhir 2022.
Sedangkan, nilai total merger dan akuisisi secara global telah merosot 37% menjadi $3,66 triliun pada 20 Desember, menurut data Dealogic, setelah mencapai rekor tertinggi sepanjang masa sebesar $5,9 triliun tahun lalu.
Goldman Sachs juga telah mengeksekusi transaksi pasar di pasar ekuitas senilai $517 miliar pada akhir Desember 2022, level terendah sejak awal 2000-an dan mengalami penurunan 66% dibanding 2021 lalu.