Sahamnya Anjlok, Direksi Bank Mandiri Terus Borong Saham BMRI

ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/hp.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menunjukkan aplikasi LivinÕ saat peluncuran fitur terbaru Livin' by Mandiri di Dubai,Uni Emirat Arab, Sabtu (17/12/2022). Bank Mandiri melayani nasabah di 118 negara melalui aplikasi LivinÕ by Mandiri yang telah diunduh lebih dari 20 juta kali dengan berbagai fitur terbaru, salah satunya dapat membuka rekening Bank Mandiri menggunakan nomor kartu seluler luar negeri dengan total transaksi lebih dari 1,7 miliar dan nilai transaksi menembus Rp 2,100 triliun.
Penulis: Zahwa Madjid
Editor: Lona Olavia
10/1/2023, 17.44 WIB

Direktur Commercial Banking PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Riduan memborong memborong 17.900 lembar saham emiten bank pelat merah tersebut.

Dalam keterbukaan informasi, Riduan membeli 17.900 saham perseroan dengan harga Rp 9.750. Dengan demikian, Riduan merogoh kocek Rp 174,5 juta untuk transaksi yang dilakukan.

Adapun tujuan dari transaksi yang dilakukan pada 6 Januari 2023 lalu tersebut adalah untuk investasi.

“Status kepemilikan saham secara langsung,” ujar Riduan dalam keterbukaan informasi, Selasa (10/1).

Sebelum transaksi, dia menggenggam 1,98 juta saham BMRI atau 0,0042471%. Setelah transaksi menjadi 1,99 juta saham BMRI atau 0,0042855%.

Tak hanya Riduan, Presiden Direktur Bank Mandiri Darmawan Junaidi juga sebelumnya membeli 100.000 saham BMRI.

Melansir keterbukaan informasi yang diterbitkan 3 Januari 2023 lalu, Darmawan membeli saham perseroan dengan harga Rp 9.950 per saham.

Dengan demikian Darmawan mengeluarkan Rp 995 juta untuk transaksi tersebut yang dilaksanakan pada 9 Desember 2022.

Seperti Riduan, tujuan transaksi Darmawan pun untuk investasi.

“Tujuan transaksi untuk investasi, status kepemilikan saham secara langsung,” ujar Darmawan.

Menilik pergerakan saham BMRI, pada penutupan perdagangan hari ini, ditutup anjlok 4,63% menjadi Rp 9.275 per saham. Adapun volume perdagangan mencapai 96 juta dengan frekuensi sebanyak 16.369 kali. Sedangkan kapitalisasi pasar mencapai Rp 432,8 triliun.

Mengutip data RTI, dalam satu bulan terakhir saham BMRI ini berada dalam zona merah. Yakni dengan penurunan hingga 6,31%.

Reporter: Zahwa Madjid