John Kosasih Borong 60 Ribu Saham BCA untuk Investasi

bca.co.id
Menara BCA
Penulis: Zahwa Madjid
11/1/2023, 15.28 WIB

Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), John Kosasih, kembali menambah pundi-pundi kepemilikan sahamnya di perusahaan di emiten bank milik Grup Djarum tersebut. 

Merujuk pada laman keterbukaan informasi, John memborong sebanyak 60 ribu saham BCA dengan harga pelaksanaan Rp 8,250 per saham. Transaksi tersebut dilaksanakan pada 5 Januari 2023, sehingga dia merogoh kocek senilai Rp 495 juta. 

"Tujuan pembelian saham untuk tujuan investasi dengan status kepemilikan langsung," ujar Sekretaris Perusahaan BCA, Raymond Yonarto, dikutip Rabu (11/1).

Setelah transaksi ini, porsi kepemilikan saham John di BCA meningkat menjadi sebanyak 281.765 saham dari sebelumnya sebanyak 221.765 saham. 

Katadata.co.id mencatat, bukan kali ini saja John Kosasih menambah porsi kepemilikan sahamnya di emiten dengan nilai kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini. 

Pada 10 Mei 2022 lalu, dia juga melakukan pembelian saham sebanyak 50 ribu saham BCA. Transaksi pembelian itu dilakukan pada 10 Mei 2022 di harga Rp 7.450 per saham dengan status kepemilikan saham secara langsung.

Pada penutupan perdagangan sesi pertama hari ini, Rabu (11/1) BBCA berada dalam zona merah dengan penurunan 1,22%. Adapun volume perdagangan mencapai 62,1 juta dengan frekuensi sebanyak 18.655 kali. Secara year to date, saham emiten perbankan ini sudah turun 4,39%. Nilai kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 1.001 triliun. 

Sebagai informasi, BBCA telah memutuskan membagikan dividen interim tunai sebesar Rp 35 per saham untuk tahun buku 2022. Total dividen interim tunai yang akan dibayarkan oleh bank swasta terbesar di Indonesia tersebut mencapai Rp 4,31 triliun.

Hingga kuartal ketiga 2022 lalu, BCA tercatat membukukan laba bersih senilai Rp 29 triliun di sembilan bulan pertama tahun 2022, atau tumbuh 24,8% secara tahunan. Kenaikan laba ini disokong perolehan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) BCA yang senilai Rp 46,1 triliun per September, naik 9,3% secara tahunan.

Adapun, pendapatan selain bunga juga tumbuh 7,8% secara tahunan menjadi Rp 16,7 triliun, ditopang kenaikan pendapatan fee dan komisi sebesar 15,2% secara tahunan. Perseroan juga mencatat pertumbuhan kredit sebesar 12,6% secara tahunan pada September 2022.

Reporter: Zahwa Madjid