Harga Terus Naik, Morgan Stanley Ubah Rekomendasi Saham GOTO

GOTO
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)
Penulis: Zahwa Madjid
Editor: Lona Olavia
17/1/2023, 11.13 WIB

Perbankan investasi raksasa Amerika Serikat, Morgan Stanley meningkatkan penilaiannya terhadap PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menjadi equal weight dari sebelumnya underweight. Penyebabnya, Morgan Stanley menilai harga saham GOTO mulai pulih dan tidak mahal lagi.

Equal weight merupakan situasi saham yang kenaikannya sudah diperkirakan akan naik, namun setara dengan sekumpulan saham yang dijadikan tolak ukur. Sedangkan, peringkat saham underweight adalah opini analis keuangan di mana saham tersebut akan berkinerja buruk di antara sektornya atau dalam indeks, biasanya selama 6-12 bulan ke depan. 

Data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada sebanyak 10 saham yang menjadi penggerak (movers) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga 16 Januari 2023. Di urutan pertama tampil saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). Dengan kenaikan harga sebesar 17,6%, GOTO berkontribusi 30,4 poin terhadap IHSG. Nilai kapitalisasi pasar (market cap) GOTO mencapai Rp 127 triliun.

Pada perdagangan Selasa (17/1) saham GOTO juga masih mampu melanjutkan penguatannya. Pada pukul 11.08 waktu JATS saham GOTO naik kencang 9,35% ke level Rp 117 per saham.

Analis Ekuitas Morgan Stanley, Mark Goodridge menilai GOTO berada di posisi yang baik untuk menangkap pertumbuhan struktural yang berkelanjutan dari konsumen digital dan pemulihan siklus pasca Covid-19.

Saham GOTO telah anjlok sekitar 74% sejak puncaknya di bulan Juni 2022. Hal ini membuat para investor kecewa setelah terdaftar dengan banyak kehebohan di bulan April.

Pencatatan saham GOTO di BEI dilakukan 11 April 2022. Dalam hajatan initial public offering (IPO) saham GOTO meraih dana segar sejumlah Rp 13,72 triliun. GOTO telah menetapkan harga IPO pada Rp 338 per saham dari kisaran awal antara Rp 316-346 per saham.

 

Meski begitu, banyak pelaku pasar modal tetap khawatir dengan valuasinya yang tinggi meskipun basis pasarnya lebih kecil daripada rekan-rekannya seperti Grab Holdings Ltd. dan Sea Ltd mengingat fokusnya di Indonesia, serta prospek profitabilitasnya yang lemah.

“Emiten teknologi ini diperdagangkan pada revenue perusahaan sebesar 4,3 kali untuk tahun 2023 versus 3,5 kali lipat untuk rekan-rekan, mengingat kelangkaan internet di Indonesia,” tulis analis Morgan Stanley.

Tetap saja, persaingan yang ketat dan kurangnya kepemimpinan pasar yang jelas akan menyebabkan pengeluaran uang tunai yang signifikan untuk GOTO akan tetap ada hingga 2025.

Pada bulan Desember, perusahaan perbankan investasi dan jasa keuangan, UBS AG dan BNI Sekuritas menaikkan peringkat mereka di GOTO karena valuasi menjadi menarik setelah premi perusahaan Indonesia dibandingkan perusahaan sejenis berkurang. Perseroan telah mengambil sejumlah langkah untuk mengatasi kekhawatiran pasar tentang persaingan dan perlambatan ekonomi global, termasuk memangkas tenaga kerja dan menjual aset.

Deutsche Bank dalam riset baru-baru ini juga menyoroti kinerja harga saham GOTO yang tertekan. Dalam laporan tersebut analis ReenaVerma Bhasin menyebutkan bahwa pelemahan harga saham GOTO menunjukkan pasar yang terlalu pesimis dan ini justru membuka peluang untuk upside. Hal ini mendorong dipertahankannya rekomendasi buy saham GOTO menjadi Rp 172 per saham.

Reporter: Zahwa Madjid