Emiten pengembang properti, PT Sentul City Tbk (BKSL) akan menggelar penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Dalam aksi korporasi tersebut, Sentul City membidik perolehan dana sebanyak-banyaknya Rp 5,03 triliun.
Mengutip keterbukaan informasi yang disampaikan manajemen BKSL kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (20/1), perusahaan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 100,62 miliar lembar saham biasa seri D dengan nilai nominal Rp 50 per saham.
Harga pelaksanaan rights issue pun dipatok sebesar Rp 50 per lembar saham. Dengan demikian, Sentul City berpotensi meraup dana segar senilai Rp 5,03 triliun.
Dalam prospektusnya, setiap pemegang dua saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham (DPS) pada 31 Januari 2023 pukul 16.00 WIB mempunyai tiga HMETD.
Setiap satu HMETD berhak untuk membeli satu saham baru yang ditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp 50 per saham yang harus dibayar penuh pada saat pemesanan pelaksanaan HMETD.
Manajemen menjelaskan, jika saham-saham yang ditawarkan dalam PUT V ini tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang HMETD lainnya yang telah melakukan pemesanan lebih besar dari haknya sebagaimana tercantum dalam daftar pemegang HMETD, secara proporsional berdasarkan atas jumlah HMETD yang dilaksanakan,
Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang ditawarkan, PT Sakti Generasi Perdana, selaku pembeli siaga, telah sepakat mengambil bagian sisa saham yang tidak diambil bagian oleh para pemegang saham sebanyak-banyaknya 47.617.785.504 saham atau setara dengan sekitar 47,32% dari sisa saham.
Dengan harga yang sama dengan harga pelaksanaan PUT V Perseroan. Adapun, jika dikalulasikan nilai keseluruhan sisa saham tersebut sebanyak Rp 2,38 triliun.
PT Sakti Generasi Perdana berencana untuk melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 53.007.556.119 saham atau setara dengan 52,68% dari jumlah penawaran senilai Rp 2,65 triliun.
Rencananya Sentul City akan menggunakan sekitar Rp 916,35 miliar dana rights issue untuk membayar utang. Kemudian sekitar 0,87 persen akan digunakan untuk penambahan penyertaan modal kepada PT Sukaputra Graha Cemerlang yang selanjutnya akan digunakan untuk pembayaran utang kepada Queen Bridge Investment Ltd sehubungan dengan aktivitas operasional.
Mayoritas dana yakni sekitar Rp 3,31 triliun akan digunakan untuk melakukan ekspansi dan pengembangan usaha BKSL. Di antaranya melalui pembelian tambahan landbank baru yang strategis di sejumlah lokasi di Bogor, Jawa Barat.
Sementara itu, sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan yang mencakup pengembangan proyek, biaya pemasaran, biaya operasional, pajak dan kegiatan operasional lainnya.
Berikut jadwal sementara pelaksanaan rights issue Sentul City:
- Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa: 1 April 2022
- Tanggal Efektif Pernyataan Pendaftaran dari OJK: 18 Januari 2023
- Tanggal Terakhir Perdagangan Saham dengan HMETD (cum-right) di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 27 Januari 2023,
- Pasar Tunai: 31 Januari 2023
- Tanggal Mulai Perdagangan Saham Tanpa HMETD (ex-right) di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 30 Januari 2023, dan Pasar Tunai: 1 Februari 2023
- Tanggal Pencatatan (Recording Date) Untuk Memperoleh HMETD: 31 Januari 2023