Adhi Karya Targetkan Kontrak Baru Naik 15% Tahun Ini

ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.
Ilustrasi. Seorang pekerja melintas di dalam kereta api ringan atau Light Rail Transit (LRT) saat akan melaksanakan uji coba lintasan LRT Jabodebek TMII-Cibubur di Stasiun LRT TMII, Jakarta. LRT merupakan salah satu proyek yang dikerjaka ADHI.
Penulis: Zahwa Madjid
26/1/2023, 16.52 WIB

Emiten konstruksi BUMN, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) menargetkan kontrak baru akan tumbuh 10-15% dari realisasi perolehan kontrak baru sepanjang tahun 2022. 

Perolehan kontrak tersebut ditargetkan bakal diperoleh dari proyek pembangunan infrastruktur jalan tol, pengelolaan air dan limbah, serta proyek infrastruktur lainnya dengan sumber dana baik dari pemerintah, BUMN, maupun swasta.

Adapun emiten bersandi ADHI ini mencatatkan perolehan kontrak baru senilai Rp 23,7 triliun pada 2022. Pencapaian ini tumbuh sekitar 57% dibandingkan perolehan kontrak baru pada 2021 yakni sebesar Rp 15,2 triliun.

Kontribusi terbesar lini bisnis perolehan kontrak baru diraih oleh bisnis engineering and construction yang mencakup 88% dari keseluruhan perolehan kontrak baru. 6% lainnya dari bisnis properti.

Sedangkan pada tipe pekerjaan, perolehan kontrak terdiri dari proyek jalan dan jembatan sebesar 38%, gedung sebesar 19%, serta proyek Infrastruktur lainnya seperti perkeretaapian, SPAM dan bendungan sebesar 43%. Berdasarkan sumber pendanaan, realisasi kontrak baru dari pemerintah sebesar 27%, BUMN sebesar 9%, swasta dan lainnya sebesar 64%.

Pada akhir Desember lalu, ADHI mengantongi jaminan pendanaan melalui kredit sindikasi senilai Rp 9,89 triliun. Jaminan tersebut diberikan untuk proyek jalan tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo yang saat ini tengah dikerjakan perusahaan. 

Kredit sindikasi tersebut diberikan kepada entitas usaha ADHI, yakni PT Jogja Solo Marga Makmur selaku badan usaha pengelola jalan tol. Para kreditur sindikasi ini terdiri dari Bank Mandiri, BNI, BRI, dan BCA selaku joint mandated lead arranger & bookrunner. 

Direktur Utama ADHI Entus Asnawi mengatakan pendanaan dari kredit sindikasi ini akan digunakan untuk pendanaan pelaksanaan pembangunan tahap I sepanjang 49,25 km. Jalan tol ini, nantinya akan menghubungkan dua provinsi antara Jawa Tengah dan Yogyakarta. 

Pada tahap I, pembangunan jalan tol ini, terdiri dari Seksi 1.1 Kartasura-Klaten sejauh 22,3 km, Seksi 1.2 Klaten-Purwomartani 20,08 km, kemudian ditambah sebagian dari Seksi 2.1 Purwomartani-Maguwoharjo sepanjang 3,63 km dan sebagian dari Seksi 2.2 Trihanggo-Junction Sleman 3,25 km.

Pada perdagangan Kamis (26/1), saham ADHI terpantau melemah 0,86% ke level Rp 462 per saham. Volume saham yang diperdagangkan sebanyak 11,42 juta saham dengan frekuens sebanyak 2.192 kali. Saat ini, nilai kapitalisasi pasarnya di bursa mencapai Rp 3,88 triliun. 

Reporter: Zahwa Madjid