Emiten bank digital PT Bank Jago Tbk (ARTO) akan fokus menyalurkan pinjaman melalui ekosistem guna memperdalam penetrasi ke segmen unbanked dan underbanked. Penyaluran kredit ini merupakan salah satu strategi perseroan untuk 2023.
Model pembiayaan dengan skema kemitraan ini terbukti telah mendatangkan hasil positif sejak pertama kali dirintis dua tahun lalu. Bank Jago mengincar memperbesar kerjasama pembiayaan kepada PT BFI Finance Tbk (BFIN).
“Selama ini kami sudah bekerja sama kredit dengan BFI Finance, namun masih ada ruang yang besar untuk ditingkatkan,” ujar Kharim kepada wartawan, Selasa (31/1).
Kharim menjelaskan potensi besar kolaborasi dengan BFI Finance terletak pada skema pembiayaan bersama atau joint financing. Dengan skema ini bank tidak terkena batas maksimum penyaluran kredit (BMPK) sehingga bisa menyalurkan kredit dengan jumlah besar.
“Berkolaborasi dengan sejumlah partner termasuk BFI Finance, memampukan kami menjangkau masyarakat luas untuk menyalurkan pembiayaan. Ini merupakan cara kami menyalurkan kredit secara cepat dengan risiko yang terukur,” ujarnya.
Sebagai informasi, hingga September 2022, total pembiayaan BFI Finance mencapai Rp 18,4 triliun, yang didominasi oleh pembiayaan kendaraan roda empat sebesar 68,2% atau Rp 12,5 triliun. Berikutnya pembiayaan alat berat dan mesin dengan porsi 12,7%, pembiayaan kendaraan roda dua sebesar 11,3%, pembiayaan bersertifikat rumah dan ruko sebanyak 2,8%, serta pembiayaan syariah dan lainnya 5,0%.
Untuk membiayai penyaluran kredit baru, BFI Finance secara rutin melakukan pendanaan melalui kerja sama dengan perbankan serta menerbitkan obligasi. Kerja sama pembiayaan inilah yang diincar oleh Bank Jago untuk diperbesar pada tahun ini.
Bank Jago dan BFI Finance tergolong perusahaan terafiliasi karena Jerry Ng sebagai pemegang saham pengendali Bank Jago juga menjadi pengendali bersama-sama di BFI Finance.
Rencana kolaborasi Bank Jago dan BFI Finance tersebut didukung data penjualan mobil yang terus bertumbuh. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), menunjukan penjualan mobil baru mencapai 1,05 juta unit pada 2022, naik 18,1% dari setahun sebelumnya yang tercatat 887 ribu. Gaikindo menargetkan penjualan pada 2023 akan sama dengan tahun lalu.
Sementara itu data Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI) mengungkapkan bahwa penjualan motor baru selama 2022 mencapai 5,22 juta unit motor, naik 3,2% secara tahunan. AISI berharap penjualan motor tahun ini di kisaran 5,1 juta sampai 5,4 juta unit.
Selain dengan BFI Finance, Kharim menegaskan pihaknya juga akan memperdalam kolaborasi pembiayaan dengan GoTo Financial, anak usaha PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). Sejumlah inisiatif telah disiapkan oleh Bank Jago dan akan diluncurkan pada tahun ini.
“Kami ingin menjadi bank berbasis teknologi yang tertanam di berbagai ekosistem. Jadi bukan hanya satu atau dua ekosistem, namun berbagai ekosistem,” tegasnya.
Emiten bersandi ARTO ini juga berencana untuk menambah satu jenis pilar untuk menyalurkan pembiayaan pada perusahaan rintisan atau startup yakni direct lending atau pembiayaan langsung melalui aplikasi.
Direktur Bank Sonny Christian Joseph menambahkan, selama ini Bank Jago menyalurkan pembiayaan melalui dua pilar, yakni kemitraan dengan institusi keuangan seperti fintech lending dan kemitraan dengan platform digital dalam suatu ekosistem.
“Nah, tahun ini, kami akan menambah satu pilar lagi, yakni direct lending atau pembiayaan langsung melalui aplikasi. Setelah kami meluncurkan aplikasi pada 2021, dan memahami kebiasaan nasabah, kami merasa ini momen yang tepat untuk masuk ke segmen pembiayaan ini,” kata Sonny.
Sebagai informasi, hingga September 2022, Bank Jago telah berkolaborasi dengan 38 institusi yang berasal dari startup digital, multifinance, hingga institusi keuangan digital lainnya. Adapun sebanyak 32 institusi bekerja sama dengan Bank Jago dalam penyaluran partnership lending.