Emiten kontraktor pertambangan, PT Petrosea Tbk (PTRO) mencatatkan pendapatan senilai US$ 329,66 juta atau setara Rp 4,89 triliun dengan kurs Rp 14.860 hingga kuartal IV 2022. Pendapatan perusahaan tersebut naik 9,30% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu US$ 301,59 juta.
Pendapatan PTRO dikontribusi dari segmen penambangan US$ 231,67 juta, setara Rp 3,44 triliun atau naik 5,92% sepanjang tahun 2022. Pada kuartal empat tahun sebelum, pendapatan dari segmen penambangan yaitu US$ 218,71 miliar.
Dari segmen konstruksi dan rekayasa, perusahaan meraup pendapatan US$ 59,52 juta atau setara Rp 884,46 miliar, meningkat 40,25% dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama US$ 42,437 juta.
Indikator | Kuartal IV 2022 | Kuartal IV 2021 | Presentase |
Laba | US$ 30,77 juta(Rp 457,36 miliar) | US$ 14,35 juta | 114,48% |
Pendapatan | US$ 329,66 juta(Rp 4,89 triliun) | US$ 301,59 juta | 9,30% |
Ekuitas | US$ 289,47 juta(Rp 4,30 triliun) | US$ 260,22 juta(31 Desember 2021) | 11,24% |
Liabilitas | US$ 280,18 juta(Rp 4,16 triliun) | US$ 272.51 juta(31 Desember 2021) | 2,8% |
Aset | US$ 569,66 juta(Rp 8,46 triliun) | US$ 532,73 juta(31 Desember 2021) | 6,93% |
Sumber: laporan keuangan Petrosea, data diolah penulis.
Sementara pendapatan dari segmen jasa turun 5,47% menjadi US$ 36,60 juta, setara Rp 543,89 juta. Padahal, sebelumnya PTRO dapat membukukan pendapatan dari segmen jasa US$ 38,72.
Namun beban usaha perseroan menembus US$ 262,78 juta, setara Rp 3,90 triliun hingga kuartal empat 2022. Angka ini naik 1,83% dibandingkan beban usaha sebelumnya pada periode yang sama tahun sebelum US$ 258,05 juta.
Adapun laba bersih perseroan yang diatribusikan kepada entitas induk tercatat US$ 30,77 miliar atau setara Rp 457,36 miliar sepanjang 2022. Laba perseroan naik 114,48% dibandingkan dengan kuartal empat 2022 US$ 14,35 juta
Selanjutnya aset PTRO tercatat naik 6,93% menjadi US$ 569,66 miliar, setara Rp 8,46 triliun hingga 2022. Dibandingkan dengan Desember 2021 hanya US$ 532,73.
Lalu liabilitas perusahaan naik 2,8% menjadi US$ 280,18 juta, setara Rp 4,16 triliun, dibandingkan Desember 2021 US$ 272,51 miliar.
Sementara ekuitas perseroan naik 11,24% menjadi US$ 289,47 juta, setara Rp 4,30 triliun hingga kuartal empat 2022. Dibandingkan dengan Desember 2021 yaitu US$ 260,22.
Pada perdagangan Kamis ini (2/2), perusahaan yang dikendalikan oleh PT Caraka Reksa Optima ini sahamnya bergerak melemah 5,03% ke level Rp 4.720 per saham. Nilai kapitalisasi pasar PTRO mencapai Rp 4,76 triliun. Adapun, dalam kurun tiga bulan terakhir, harga sahamnya naik 59,46%.