EBITDA Bakal Moncer, Analis Rekomendasikan Beli Saham Indosat dan XL

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/YU
Ilustrasi. Analis memprediksi EBITDA perusahaan telekomunikasi akan tumbuh dan merekomendasikan saham Indosat dan XL Axiata.
Penulis: Zahwa Madjid
22/2/2023, 17.20 WIB

Kinerja emiten telekomunikasi diyakini bakal lebih membaik pada tahun ini. Analis merekomendasikan untuk membeli beberapa saham di sektor telekomunikasi seperti PT Indosat Tbk (ISAT) dan PT XL Axiata Tbk (EXCL).

Asumsinya, kedua saham di sektor telekomunikasi ini akan mencatatkan pertumbuhan dari sisi marjin EBITDA atau pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi. 

Senior Research Analyst Mirae Asset Sekuritas, Robertus Hardy merekomendasikan investor untuk beli saham PT Indosat Tbk (ISAT) dengan target harga Rp 7.000. Robertus menilai, ISAT mengantisipasi peningkatan profitabilitas menyusul konsolidasi jaringan yang sedang berlangsung dan potensi kenaikan harga data.

Selain itu, kenaikan harga data dan konsolidasi jaringan diproyeksikan dapat meningkatkan margin EBITDA tahun ini.

ISAT siap memonetisasi basis pelanggannya yang besar dengan berencana menaikkan harga paket datanya sebagai sumber utama pertumbuhan pendapatannya tahun ini. Beberapa operator telekomunikasi lainnya juga mengindikasikan akan ada kenaikan harga mulai Ramadan dan Idul Fitri tahun ini. 

Jika dipasangkan dengan kemungkinan biaya yang lebih rendah setelah peluncuran konsolidasi jaringan yang diantisipasi, diproyeksikan peningkatan yang signifikan dalam profitabilitasnya ke depan.

Robertus mengatakan, terlepas dari kontribusi minimum saat ini terhadap kinerja konsolidasi ISAT, kami memproyeksikan bahwa produk fixed broadband yang baru diluncurkan 'Indosat HiFi' berpotensi memiliki penetrasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan produk lain yang tersedia di pasar karena strategi harga yang agresif. 

Sedangkan, Henai Putihrai Sekuritas merekomendasikan untuk beli saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan target harga Rp 3.000 per saham.

Adapun Henai Putihrai menilai pendapatan EBITDA EXCL di atas yang diperkirakan. Sebagai informasi, EBITDA EXCL tumbuh 7% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Dengan margin 49% menjadi Rp 14,2 triliun. 

“Kami menyesuaikan perkiraan kami untuk EBITDA full year 2023 menjadi Rp 17,1 triliun atau bertumbuh 19,5%. Menyusul proyeksi Pendapatan yang lebih tinggi 17,9% menjadi Rp 33,5 triliun,” dalam risetnya.

Sedangkan Henai Putihrai mengatakan terdapat resiko berinvestasi. Yakni diperlukan belanja modal yang lebih tinggi dari perkiraan untuk memperluas jaringan dan infrastrukturnya yang mungkin dapat menurunkan profitabilitasnya.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Direktur & CEO XL Axiata Dian Siswarini mengatakan, sepanjang tahun 2022 industri telekomunikasi Indonesia diwarnai dengan persaingan yang cukup ketat, terutama pada periode kuartal keempat. 

"Konsumsi data oleh pelanggan XL Axiata tetap kuat terutama didorong oleh streaming video, yang kami perkirakan akan terus berlanjut di tahun 2023," kata Dian dalam keterangan resminya, Senin (20/2).

Dian juga menjelaskan investasi EXCL yang masif dalam infrastruktur jaringan, baik untuk perluasan atau peningkatan kapasitas, digitalisasi, personalisasi layanan dan pengoptimalan penggunaan spektrum, mampu meningkatkan pengalaman pelanggan.

Reporter: Zahwa Madjid