PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) perusahaan panas bumi terbesar di Indonesia dan salah satu perusahaan panas bumi terbesar secara global telah resmi mencatatkan sahamnya untuk diperdagangkan di papan utama BEI.
Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy Ahmad Yuniarto menjelaskan bahwa PGE mencatatkan diri dengan kode emiten PGEO telah menyelesaikan roadshow ke sejumlah negara selain Indonesia, diantaranya Singapura, Hong Kong, London, dan New York.
PGE jelasnya berhasil menarik minat investor domestik maupun investor multinasional yang berkualitas untuk berpartisipasi dalam IPO PGE. Adapun beberapa investor domestik dan multinasional yang turut berpartisipasi dalam IPO PGE antara lain adalah Indonesia Investment Authority (INA) dan Masdar, perusahaan clean energy yang berkantor pusat di United Arab Emirates (UAE).
Penawaran umum IPO perseroan mengalami kelebihan permintaan alias oversubscribed hingga 3,81 kali dari porsi pooling, melampaui target yang telah ditetapkan sebelumnya.
“Hal ini merupakan pencapaian yang sangat cerah bagi perseroan dan sebagai indikator positif tingkat kepercayaan investor kepada PGE,” kata Ahmad dalam keterangan resmi, Jumat (24/2).
Perseroan menawarkan ke masyarakat sebanyak 10,35 miliar saham biasa atas nama, yang mewakili sebesar 25% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan dan ditawarkan dengan harga penawaran Rp 875 setiap saham. Perseroan telah melaksanakan penawaran umum sejak 20–22 Februari 2023 dan meraih dana sebesar Rp 9,05 triliun.
Lebih lanjut perseroan juga mengalokasikan sebanyak-banyaknya sebesar 1,50% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO atau sebanyak- banyaknya 630,39 juta saham untuk Program Opsi Pembelian Saham Kepada Manajemen dan Karyawan Perseroan (Management and Employee Stock Option Program/MESOP).
Dalam penawaran umum perdana saham, PGE menunjuk PT Mandiri Sekuritas, PT CLSA Sekuritas Indonesia, dan PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek. PGE juga menunjuk CLSA, Credit Suisse, dan HSBC sebagai international selling agents.