Emiten pelayanan jasa logistik batu bara, PT RMK Energy Tbk (RMKE) mengangkut 623,9 ribu ton batu bara sepanjang Januari 2023. Jumlah tersebut merupakan volume jasa batu bara tertinggi di periode low season selama 5 tahun terakhir, atau melonjak signifikan sebesar 99,6% secara tahunan.
Berdasarkan proyeksi target jangka menengah perseroan, volume jasa batu bara tersebut mencapai 5,7% target tahun ini. RMK Energy berhasil menjual 135,1 ribu ton batu bara pada Januari 2023. Jumlah tersebut meningkat tajam dari titik terendah disebabkan kebijakan larangan ekspor batu bara awal tahun lalu.
Volume penjualan batu bara ini sudah mencakupi 4,85% target tahun ini. Berdasarkan segmen operasional, penjualan dan jasa batu bara masing-masing memiliki kontribusi sebesar 17,8% dan 82,2%.
Direktur Keuangan RMK Energy, Vincent Saputra mengatakan pada tahun ini perseroan akan fokus menuntaskan proyek hauling road atau jalan area pertambangan yang akan terintegrasi dengan beberapa tambang di Muara Enim, termasuk yang dimiliki oleh PT Bukit Asam Tbk (PTBA).
Hauling road ini akan terintegrasi dengan stasiun muat Gunung Megang milik RMKE sehingga dapat mendukung operasional perseroan untuk memberikan solusi logistik batu bara di Sumatera Selatan. Perseroan juga secara berkelanjutan melihat peluang kolaborasi pada sektor energi untuk meningkatkan volume jasa dan penjualan batu bara ke depannya.
“Tahun ini RMKE menargetkan untuk dapat mengangkut 10,8 juta ton batu bara dan menjual 2,78 juta ton batu bara,” kata Vincent, dalam keterangan resminya Rabu (1/3).
Dari total volume penjualan batu bara tersebut, sebanyak 2,1 juta ton batu bara akan disumbangkan oleh PT Truba Bara Banyu Enim (TBBE), yakni tambang in-house RMKE.
“Manajemen optimis untuk meraih volume yang lebih besar dari kemitraan terbaru dengan PTBA termasuk kolaborasi dengan tambang swasta potensial di Sumatera Selatan yang saat ini sedang dalam proses finalisasi.” kata Vincent.
Sebagai informasi, hingga perdagangan sesi pertama hari ini saham RMKE turun 0,67% atau 5 poin ke level Rp 740 per saham. Adapun volume perdagangan mencapai 1,51 juta dengan nilai transaksi Rp 1,12 miliar. Sedangkan kapitalisasi pasar menyentuh Rp 3,2 triliun.