Emiten pengelola jaringan Alfamidi, PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) meraup laba bersih Rp 398,9 miliar pada tahun 2022. Nilai itu naik 47,9 persen dibanding tahun 2021 yang tercatat Rp 269,6 miliar.
Sehingga laba per saham yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga mengalami kenaikan dari Rp 93,56 menjadi Rp 138,4 per lembarnya.
Dalam keterbukaan informasi BEI, Kamis (2/3) tercatat bahwa kenaikan laba seiring kenaikan pendapatan bersih yang tumbuh 15,5 persen menjadi Rp 15,6 triliun.
Angka itu di ditopang peningkatan penjualan makanan sebesar 16,1 persen menjadi Rp 9,1 triliun. Penjualan makanan segar naik 17,7 persen menjadi Rp 2,1 triliun. Begitujuga dengan penjualan selain makanan yang mampu tumbuh 11,5 persen menjadi Rp 4,3 triliun.
Sementara itu, total kewajiban naik 5,5 persen menjadi Rp 4,9 triliun. Jumlah ekuitas meningkat 9,1 persen menjadi Rp 6,9 triliun.
Stock Split
Sebelumnya RUPSLB MIDI telah menyepakati pemecahan nilai nominal saham (stock split) dengan rasio 1:10. Perseroan telah menerima surat persetujuan dari BEI terkait stock split tersebut pada 27 Februari 2023.
Direktur dan Corporate Secretary Midi Utama Suantopo Po menyampaikan bahwa keputusan stock split tersebut telah mendapatkan persetujuan para pemegang saham dalam RUPSLB pada 17 Februari 2023. Kemudian dilanjutkan surat persetujuan dari BEI.
Adapun tujuan stock split adalah untuk membantu meningkatkan daya tarik investor atas saham perseroan dengan menjadikan harga saham perseroan menjadi lebih terjangkau khususnya bagi investor ritel.
“Untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham perseroan di BEI,” katanya.
Paralel dengan perubahan tersebut, maka jumlah saham perseroan seusai dilakukan stock split menjadi 28,82 miliar lembar dari sebelumnya 2,88 miliar saham.
Berikut jadwal stock split MIDI:
- Pengumuman jadwal pelaksanaan Stock Split oleh Perseroan di situs Bursa Efek Indonesia dan situs web Perseroan 28 Februari 2023
- Akhir perdagangan saham dengan nilai nominal lama di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi 3 Maret 2023
- Awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi 6 Maret 2023
- Akhir penyelesaian transaksi saham dengan nilai nominal lama di Pasar Reguler dan Negosiasi 7 Maret 2023
- Tanggal penentuan Pemegang Rekening yang berhak atas hasil Stock Split (recording date) 7 Maret 2023
- Periode peniadaan perdagangan di Pasar Tunai selama 2 hari bursa (Suspensi di Pasar Tunai) 6-7 Maret 2023
- Awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di Pasar Tunai 8 Maret 2023