Laba Anak Usaha PHE Elnusa Melesat 248% dan Masuk Jajaran Top Gainers
PT Elnusa Tbk (ELSA) anak usaha PT Pertamina Hulu Energi (PHE) yang tergabung dalam Subholding Upstream Pertamina membukukan laba bersih Rp 378 miliar, tumbuh substantial 248% secara tahunan. Kenaikan didorong adanya peningkatan aktivitas hulu migas.
Adapun pada perdagangan Kamis (2/3) saham ELSA tercatat menguat 7,10% ke level Rp 332 per sahamnya. Elnusa pun masuk sebagai salah satu saham di jajaran top gainer hari ini. Top gainer adalah saham dengan kenaikan tertinggi, sementara top loser adalah saham dengan penurunan tertinggi.
Kenaikan laba bersih perseroan juga tidak terlepas dari capaian gemilang pendapatan usaha. Perseroan membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 12,3 triliun pada 2022, naik 51% dari tahun 2021 sebesar Rp 8,1 triliun.
Pendapatan usaha konsolidasi ini dikontribusikan melalui segmen jasa distribusi dan logistik energi sebesar 59%, jasa hulu migas terintegrasi 32% dan jasa penunjang migas 9%. Perolehan tersebut didorong atas peningkatan disemua segmen bisnis perseroan seiring dengan peningkatan aktivitas hulu migas dan kebutuhan BBM industri maupun masyarakat.
Direktur Keuangan Elnusa Bachtiar Soeria Atmadja mengatakan bahwa perseroan telah menyiapkan landasan yang lebih kuat untuk menjadikan tahun 2022 sebagai awal perbaikan dari capaian sebelumnya. Atas upaya tersebut perseroan juga berhasil mencatatkan EBITDA ,15 triliun atau tumbuh 16% dari tahun sebelumnya Rp 985 miliar, laba bruto Rp 912 miliar, laba operasi Rp 498 miliar dan kas setara kas mencapai Rp 1,65 triliun.
Pada tahun 2022 perseroan lebih selektif dalam melakukan realisasi belanja modal, adapun belanja modal Elnusa tahun 2022 yang terserap adalah sebesar Rp 409 miliar. Beberapa diantaranya untuk pengembangan jasa hulu, jasa distribusi dan logistik energi serta jasa penunjang migas.
“Untuk memperkokoh daya tahan terhadap keuangan juga menjaga bisnis yang berkelanjutan ke depannya, Elnusa berupaya memperkuat bisnis inti Perseroan dengan konsisten menerapkan kebijakan strategis perusahaan dalam pengelolaan biaya yang tepat guna, optimal dan mengambil peluang dalam pengembangan bisnis yang bukan hanya berfokus pada industri migas namun juga non migas,” kata Bachtiar dalam keterangan resmi, Kamis (2/3).
Melihat capaian yang gemilang pada 2022, hal tersebut dikatakan Bachtiar menjadikan Elnusa untuk terus melanjutkan capaian gemilang di tahun 2023. Hal ini dengan memperkuat fundamental bisnis menuju pertumbuhan yang kompetitif dan berkelanjutan melalui empat prioritas strategis.
Mulai dari upaya peningkatan kompetensi pekerja sebagai fundamental dalam memberikan layanan yang terbaik untuk klien melalui learning and growth perspective, memperkuat internal proses dalam optimalisasi produktivitas aset juga peningkatan kapabilitas pemasaran, customer perspective sebagai peningkatan kualitas layanan untuk meningkatkan pangsa pasar di Pertamina Group maupun non Pertamina Group, serta perspektif keuangan dalam membangun cost awareness sebagai upaya dalam memberikan harga yang kompetitif dan peningkatan profitability margin.
Sementara itu pada tahun 2023, perseroan menganggarkan belanja modal sebesar Rp 500 miliar. Di mana sebagian besar atau 46% dialokasikan untuk maintain capacity alat survei seismic darat dan juga perawatan sumur.
Lalu 35% untuk pertumbuhan bisnis pada pemeliharaan kapasitas kelengkapan pekerjaan hydraulic workover (HWU), mobile well testing. Serta jasa distribusi dan logistik energi untuk pembangunan dan revitalisasi Terminal Petroleum Liquefied Gas (TPLG) Kolaka, Tanjung Pandan, Labuan Bajo. Kemudian sisanya digunakan untuk segmen jasa penunjang migas dan non proyek.
“Atas ketahanan kami yang senantiasa berupaya untuk menciptakan nilai positif bagi pemegang saham dan klien, kami menatap optimis di tahun 2023 ini,” ucap Bachtiar.