Mitratel Kembali Buyback Saham, Jumlahnya Kini Capai Rp 1,5 Triliun

mitratel.co.id
PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel)
Penulis: Lona Olavia
7/3/2023, 07.08 WIB

PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel kembali berencana melakukan pembelian kembali atau buyback saham. Anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) itu akan buyback dengan jumlah sebanyak-banyaknya sebesar Rp 1,5 triliun atau tidak melebihi 7,88% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh dalam Mitratel.

“Manajemen perseroan memandang perlu adanya fleksibilitas yang memungkinkan perseroan memiliki mekanisme untuk menjaga stabilitas harga saham perseroan. Untuk mendukung tingkat harga saham yang mencerminkan nilai atau kinerja perseroan yang sebenarnya,” tulis prospektus dalam keterbukaan informasi BEI dikutip Selasa (7/3).

Buyback saham juga merupakan upaya mengoptimalkan excess kas perseroan untuk meningkatkan return kepada pemegang saham perseroan.

Adapun aksi korporasi ini diharapkan bisa mengangkat harga saham perseroan yang saat ini sudah berada di bawah harga penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) saham. Tahun lalu, Mitratel juga sudah pernah melakukan buyback saham dengan alokasi dana Rp 1 triliun untuk periode 2 Juni hingga 2 September.

Pada perdagangan Senin (6/3) harga saham MTEL tercatat berada di Rp 695 per saham atau  turun  13,12% dari harga penawaran umum sebesar Rp 800 pada 22 November 2021.

Sebagai informasi, hingga saat ini terdapat setidaknya 12,8 miliar atau setara 15,38% dari total saham MTEL yang beredar di masyarakat. Pelaksanaan buyback akan dilaksanakan melalui perdagangan saham BEI.

Manajemen Mitratel menyampaikan pembelian kembali saham diperkirakan akan berdampak minimal terhadap biaya pembiayaan. Pendapatan perseroan juga diperkirakan tidak menurun akibat pelaksanaan pembelian kembali saham. Selain itu, buyback ini akan menurunkan aset dan ekuitas Mitratel sebesar jumlah pembelian kembali saham. 

Sebab Mitratel pada saat ini memiliki modal kerja dan arus kas yang cukup untuk melakukan dan membiayai seluruh kegiatan usaha, kegiatan pengembangan usaha, kegiatan operasional, serta pembelian kembali saham.

Hanya saja aset akan berkurang menjadi Rp 54,57 triliun jika semua dana tersebut terpakai. Begitujuga total ekuitas pun berkurang menjadi Rp 32,30 triliun dari posisi 31 Desember 2022 sebesar Rp 33,80 triliun. Sedangkan laba bersih tetap Rp 1,78 triliun. Adapun laba per saham menjadi Rp 22,12 dari Rp 21,6 per lembarnya.

Manajemen Mitratel berharap buyback ini dapat memberikan keyakinan kepada investor atas nilai saham sesuai fundamental Mitratel. Menurut manajemen, saham treasuri dapat dijual di masa yang akan datang, dengan nilai yang optimal jika Mitratel memerlukan penambahan modal. 

Untuk memuluskan aksi ini, emiten menara telekomunikasi ini akan meminta persetujuan pemegang saham untuk melaksanakan buyback ini dalam RUPST pada 14 April 2023. Sehingga rencana buyback saham akan dilakukan sejak 14 April 2023 hingga paling lama 18 bulan sejak tanggal persetujuan.