Produsen keju merk Prochiz, PT Mulia Boga Raya Tbk (KEJU) ekspansi ke bidang usaha food stall atau restoran dan penyediaan makanan keliling. Kegiatan usaha food stall ini adalah cobranding dari merek Prochiz dan Chocolatos.
Dalam rencana penambahan kegiatan usaha perseroan membutuhkan biaya investasi terkait pembelian aset berupa instalasi stand dan peralatan dan modal kerja sebesar Rp 500 juta. Pembiayaan berasal dari kas perseroan.
“Dari proyeksi keuangan terlihat adanya penambahan pendapatan dan laba perseroan dari kontribusi penambahan kegiatan usaha,” ujar manajemen perseroan dalam keterbukaan informasi BEI dikutip Selasa (7/3).
Dalam kegiatan usaha baru membuka food stall, produk yang dijual adalah makanan dan minuman olahan yang menggunakan bahan baku produk perseroan dan produk dari brand GarudaFood seperti Chocolatos.
Food stall yang didirikan untuk tahap uji coba awal berupa stand yang berlokasi di Garudafood corner. Selanjutnya perseroan berencana akan menambah lokasi lain seperti mall atau lokasi strategis lain dengan bentuk kontainer.
Dalam menjalankan kegiatan usaha barunya, perseroan akan melakukan penambahan tenaga kerja sebanyak tiga orang di outlet Garudafood corner, kemudian akan ada penambahan tiga orang setiap ada penambahan outlet food stall.
Selama beberapa tahun terakhir, Indonesia telah menyaksikan menjamurnya restoran mewah, kafe, dan kedai makanan cepat saji internasional, yang melayani perubahan kebiasaan makan generasi milenial. Pasar jasa makanan di Indonesia didorong oleh meningkatnya frekuensi masyarakat Indonesia untuk makan di luar rumah. Selain itu, pasar didorong oleh faktor-faktor seperti pertumbuhan penduduk muda dan pekerja, serta ketersediaan restoran layanan makanan terorganisir.
Berdasarkan analisa dari riset-riset yang dipublikasikan pasar minuman panas diperkirakan akan tumbuh setiap tahun sebesar 6,27% (CAGR 2023-2025). Di mana pada tahun 2025 diperkirakan 70% pengeluaran di pasar minuman panas akan berasal dari konsumsi di luar rumah. Kemudian untuk pasar makanan siap saji diperkirakan akan tumbuh setiap tahun sebesar 2,42% (CAGR 2023-2027).
“Dengan pasar yang cukup menjanjikan perseroan yakin food stall yang akan didirikan perseroan yang akan menjual makanan dan minuman dari produk yang dibuat dengan produk perseroan seperti Prochiz dan produk dari brand GarudaFood seperti Chocolatos akan dapat memiliki pasarnya tersendiri,” kata manajemen.
Terkait kinerja, Mulia Boga Raya mencatat penjualan bersih Rp 1,04 triliun hingga periode 31 Desember 2022 relatif sama dengan tahun sebelumnya.
Namun beban pokok penjualan naik menjadi Rp 748,86 miliar naik dari Rp 705,32 miliar. Alhasil laba tahun berjalan turun menjadi Rp 117,37 miliar dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 144,70 miliar. Sementara jumlah liabilitas mencapai Rp 156,59 miliar dan aset Rp 860,10 miliar.