Belajar dari Kejatuhan Silicon Valley Bank, Ini Saran Analis

StudyCafe
Silicon Valley Bank
Penulis: Zahwa Madjid
Editor: Lona Olavia
14/3/2023, 11.11 WIB

Bank asal Amerika Serikat, Silicon Valley Bank bangkrut dan diambil alih oleh regulator pada Jumat (11/3). Ini adalah kegagalan bank terbesar di AS sejak krisis keuangan 2008.  

Vice President Lotus Andalan Sekuritas Umar Abdullah mengatakan, akar keruntuhan SVB berasal dari dislokasi. Ketika klien menarik simpanan untuk menjaga perusahaan mereka tetap bertahan di lingkungan untuk IPO dan penggalangan dana pribadi, SVB mendapati dirinya kekurangan modal.

“Sehingga itu telah dipaksa untuk menjual semua obligasi yang tersedia untuk dijual dengan kerugian US$  1,8 miliar,” kata Umar dikutip Selasa (14/3).

Untuk diketahui, pelanggan SVB menarik simpanan sebesar US$ 42 miliar pada akhir perdagangan Kamis (9/3). Pada penutupan bisnis hari itu, SVB memiliki saldo kas negatif sebesar US$ 958 juta.

Bahkan dana terkemuka seperti Union Square Ventures dan Coatue Management mengirim email ke seluruh daftar start up mereka dalam beberapa hari terakhir. Keduanya menginstruksikan untuk menarik dana dari SVB karena kekhawatiran akan bank run.

“Jadi karena sudah pada panik, jadi tidak ada yang percaya lagi kepada SVB. Ini membentuk trust issues,” ujar Umar.

Adapun keruntuhan Silicon Valley Bank menyebabkan saham di sejumlah bank di dunia ikut anjlok akibat berkembangnya kekhawatiran guncangan di sektor keuangan. Bahkan efeknya terasa oleh empat bank terbesar AS yang kehilangan lebih dari US$ 50 miliar nilai pasar.

Umar menambahkan dari kasus SVB, masyarakat dapat belajar beberapa hal. Seperti jangan hanya menaruh aset dalam satu bentuk investasi.

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid