TPIA Datangkan Pesawat Kargo Terbesar di Dunia Angkut Mesin Pabrik

Website Antonov Company
Ilustrasi pesawat kargo Antonov
27/3/2023, 14.21 WIB

Emiten petrokimia, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) mendatangkan mesin pabrik dari Amerika Serikat (AS) dengan pesawat kargo terbesar di dunia, Antonov 124-100. Pesawat tersebut mendarat di Bandara International Jawa Barat atau BJIB, Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

"Benar. Kami mendatangkan mesin operasional pabrik pada Rabu, 22 Maret 2023. Kedatangan mesin tersebut diangkut oleh pesawat kargo Antonov 124-100," kata Corporate Communication Chrysanthi Tarigan saat dihubungi Katadata.co.id, Senin (27/3).

Chrysanthi mengatakan, pembelian mesin dari AS tersebut sebagai upaya perusahaan untuk meningkatkan produksi serta reliability pabrik perseroan di Cilegon. Namun dirinya tidak menjawab lebih lanjut perihal biaya yang digelontorkan perseroan untuk menyewa pesawat kargo tersebut.

Melansir Aerospace Technology, pesawat Antonov 124-100 merupakan pesawat kargo yang dirancang oleh Antonov ASTC di Kiev, Ukraina. Bahkan pesawat ini menjadi salah satu daftar pesawat kargo terbesar kedua di dunia dengan kapasitas muatan 150 ton yang beroperasi pada 1986 hingga saat ini.

Pesawat kargo rasaksa tersebut diproduksi oleh Aviant State Aviation Plant, Kiev, dan Aviastar, Ulyanovs, Rusia. Pesawat dirancang pengiriman jawak jauh dan pengiriman kargo berat dan ukuran besar melalui udara. Seperti pengiriman mesin, peralatan, hingga pasukan.

Melansir aircharter.co.uk, jasa cargo pesawat Antonov 124-100 dapat menelan biaya berkisar antara US$ 50 juta hingga US$ 90 juta. Jika dikonversikan dengan nilai rupiah saat ini yaitu Rp 15.173 per dolar AS, maka harga yang dipatok berkisar antara Rp 758,65 miliar hingga Rp 1,36 triliun.

Adapun emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu ini membukukan perolehan laba bersih senilai US$ 152 juta atau sekitar Rp 2,17 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.300 per US$ pada kuartal III 2022. Perolehan laba bersih tersebut tercatat naik 195% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya senilai US$ 51,5 juta atau setara Rp 736,45 miliar.

Kenaikan laba bersih itu turut mengerek nilai laba per saham TPIA dari sebelumnya US$ 0,0026 menjadi US$ 0,0075 per saham. Sepanjang 2021, perseroan tercatat membukukan pendapatan bersih senilai US$ 2,58 miliar atau setara Rp 36,89 triliun, meningkat 43% dari tahun sebelumnya US$ 1,80 miliar atau sekitar Rp 25,74 triliun.

Seiring dengan naiknya pendapatan bersih, beban pokok pendapatan emiten yang terafiliasi dengan taipan Prajogo Pangestu ini juga meningkat sebesar 36,2% dari sebelumnya US$ 1,64 miliar menjadi US4 2,23 miliar.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail