Anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) yang bergerak dalam bidang nikel, Merdeka Battery Materials segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Melansir Reuters, Selasa (28/3) perusahaan berencana melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) saham di BEI maksimum sebanyak 11 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Jumlah tersebut setara dengan 10,24% dari modal disetor.

Adapun harga penawaran akan berkisar Rp 780-795 per saham. Dengan demikian, Merdeka Battery berpotensi mengantongi dana hingga Rp 8,74 triliun.

Kemudian jika IPO ini mengalami kelebihan pemesanan, perusahaan akan menerbitkan tambahan 1,01% saham lagi. Dengan demikian, Merdeka Battery Materials berpotensi meraup dana hingga Rp 9,61 triliun.

Sementara dilansir dari Bloomberg, Merdeka Battery memanfaatkan lonjakan permintaan global untuk mobil listrik dengan mengolah nikelnya menjadi bahan baterai. Perusahaan sedang mengembangkan pabrik pelindian asam bertekanan tinggi di Sulawesi yang akan memiliki kapasitas produksi 120.000 ton per tahun. 

Rencananya, dana IPO akan digunakan untuk membayar lebih awal fasilitas pinjaman sebesar US$ 300 juta atau sekitar Rp 4,5 triliun (asumsi kurs Rp 15,087). Lalu sisanya untuk modal kerja termasuk untuk fasilitas nikel.

Dalam aksi korporasi ini, perusahaan induk atas grup usaha yang bergerak di bidang pertambangan nikel dan mineral lainnya, pengolahan dan kegiatan usaha terkait lainnya yang terintegrasi secara vertikal menunjuk PT Indo Premier Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Sedangkan penjamin emisi efek akan ditetapkan kemudian.

Bookbuilding ditetapkan untuk 28 Maret hingga 4 April, dengan tanggal pendaftaran di BEI ditetapkan untuk 18 April.

Sebagai informasi, Merdeka Battery Minerals sedang mengembangkan proyek nikel di Sulawesi Tenggara melalui akusisi proyek nikel kelas dunia dan dua pabrik peleburan nikel yang sedang beroperasi. Ini akan terhubung dengan pengembangan kawasan industri nikel. 

Pada 2022 melalui anak perusahaan PT Batutua Tembaga Abadi, PT Merdeka Copper Gold Tbk mengakuisisi 55,3% kepemilikan PT Merdeka Battery Materials (sebelumnya bernama PT Hamparan Logistik Nusantara) yang memiliki saham mayoritas di PT J&P Indonesia (JPI), PT Zhao Hui Nickel (ZHN), dan PT Jcorps Industri Mineral (JIM).

Reporter: Zahwa Madjid