Indocement Bukukan Laba Rp 1,84 Triliun, Penjualan Naik 10%

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
28/3/2023, 15.09 WIB

Emiten produsen semen, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) membukukan laba bersih senilai Rp 1,84 triliun hingga akhir 2022. Laba bersih tersebut meningkat 3,01% dibandingkan 2021 sebesar Rp 1,78 triliun.

Melansir laporan keuangannya, pendapatan INTP tercatat Rp 16,32 triliun, naik 10,53% hingga kuartal IV 2022 dibandingkan tahun sebelumnya Rp 14,77 triliun.

Pendapatan tertinggi dikontribusi oleh penjualan semen pihak ketiga sebesar Rp 14,75 triliun hingga akhir 2022. Perolehan tersebut meningkat 9,89% dibandingkan dengan raihan tahun 2021 Rp 13,42 triliun.

Selain penjualan semen, pendapatan dari penjualan beton siap pakai tercatat Rp 1,29 triliun, meningkat 20,91% pada akhir 2022 dari periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp 1,06 triliun. Sementara penjualan agregat tercatat Rp 29,71 miliar, menurun 48% dari sebelumnya Rp 57,15 miliar.

Di sisi lain, pendapatan penjualan semen dari pihak berelasi tercatat Rp 264,7 miliar hingga akhir 2022. Sementara pada 2021 pendapatan penjualan semen dari pihak berelasi Rp 215,84 miliar.

Adapun beban pokok pendapatan perseroan senilai Rp 11,18 trilliun sampai kuatal IV 2021. Beban pokok pendapatan di 2022 naik 15,96% dari sebelumnya Rp 9,64 triliun.

Beban pokok pendapatan membengkak berasal dari beban bahan baku yang digunakan mencapai Rp 2,23 triliun. Selanjutnya bahan bakar listrik turut menjadi penyebab naiknya beban pokok pendapatan yaitu Rp 2,35 triliun. Lalu beban pabrikasi tercatat hingga Rp 1,89 triliun.

Sementara jumlah beban usaha Indocement mengalami kenaikan 3,59% menjadi Rp 3,33 triliun dari sebelumnya Rp 3,21 triliun. Rinciannya, jumlah beban penjualan tercatat Rp 2,61 triliun dan jumlah beban umum dan administrasi Rp 719 miliar.

Lalu jumlah liabilitas perseroan Rp 6,13 triliun hingga akhir 2022, meningkat 11,31% dibandingkan periode Desember 2021 sebesar Rp 5,51 triliun. Sementara jumlah ekuitas INTP tercatat senilai Rp 19,56 triliun atau turun 5,11% dari Desember 2021 yaitu Rp 26,13 triliun.

Adapun aset perseroan tercatat Rp 25,7 triliun hingga periode akhir 2022, turun 1,64% dibandingkan Desember 2021 Rp 26,13 triliun.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail