PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) membukukan laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk yaitu Rp 1,97 triliun pada tahun 2022 Sebelumnya Bukalapak mencatatkan kerugian Rp 1,67 triliun pada tahun 2021.
Melansir laporan keuangan Bukalapak, kenaikan laba didukung pendapatan perseroan yang tercatat Rp 3,61 triliun. Jumlah itu naik 93,58% secara tahunan dari sebelumnya yang hanya Rp 1,86 triliun.
Adapun pendapatan Mitra Bukalapak mengalami kenaikan sebesar 63% menjadi Rp 522 miliar secara tahunan. Sedangkan pendapatan mitra pada 2022 tumbuh sebesar 141% menjadi Rp 1,96 triliun. Kontribusi Mitra Bukalapak terhadap pendapatan perseroan menunjukkan peningkatan dari 44% menjadi 54%.
Mitra Bukalapak terus menghasilkan pertumbuhan yang baik di mana TPV Mitra pada kuartal empat bertambah sebesar 17% menjadi Rp 19 triliun secara tahunan. Lalu pada tahun buku 2022, tumbuh sebesar 31% menjadi Rp 73,6 triliun secara tahunan. Pertumbuhan Mitra didukung oleh berkembangnya variasi produk dan jasa yang ditawarkan oleh Bukalapak kepada para mitranya. Pada akhir bulan Desember 2022, jumlah mitra yang telah terdaftar mencapai 16,1 juta, meningkat dari 11,8 juta pada akhir Desember 2021.
Dalam keterangan resminya, Selasa (28/3) manajemen Bukalapak mengatakan bahwa perseroan memiliki komitmen untuk fokus pada strategi agar dapat mencapai pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan.
"Hal ini diiringi dengan pengelolaan beban yang baik. Pada periode 2022, rasio beban umum dan administrasi (tidak termasuk kompensasi berbasis saham) terhadap TPV membaik menjadi 0,9% dibandingkan dengan 1,1% pada tahun sebelumnya," tuis manajemen.
Bukalapak membukukan adjusted Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) sebesar -Rp 235 miliar pada kuartal IV 2022. Di mana rasio adjusted EBITDA terhadap TPV menunjukkan peningkatan dari -1,1% di kuartal IV 2022 menjadi -0,6% di kuartal empat 2022.
Selanjutnya Bukalapak membukukan laba operasional sebesar Rp 1,76 triliun pada akhir 2022 atau mengalami peningkatan sebesar 203% dari rugi operasional sebesar Rp 1,70 triliun. Hal itu terutama disebabkan oleh laba nilai investasi marked-to-market dari PT Allo Bank Tbk.
Oleh karena itu, perseroan juga mencatat laba bersih sebesar Rp 1,97 triliun pada 2022 atau meningkat sebesar 218% dari rugi bersih sebesar Rp 1,67 triliun pada 2021.
Bukalapak memiliki permodalan dengan posisi kas perseroan, termasuk dengan investasi lancar seperti obligasi pemerintah dan reksadana sebesar Rp 20,3 triliun pada tahun 2022. Dengan rata-rata pendapatan bunga per kuartal dan meningkatnya EBITDA per kuartal, Bukalapak memiliki cash runway lebih dari 50 tahun.
Lalu jumlah liabilitas perseroan Rp 907,92 miliar hingga akhir 2022, turun 70,89% dari tahun sebelumnya Rp 3,11 triliun. Sementara jumlah ekuitas BUKA Rp 26,49 triliun, naik 2,97% dari Desember 2021 yaitu Rp 23,48 triliun. Adapun aset perseroan tercatat Rp 27,4 triliun atau turun 4,88% dibandingkan tahun sebelumnya di Rp 28,81 triliun.