Emiten perunggasan (poultry) PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) akan membagikan dividen senilai Rp 581 miliar untuk tahun buku 2022.
Setiap pemegang saham berhak memperoleh dividen tunai senilai Rp 50 setiap saham. Nilai ini lebih rendah dari dividen yang dibagikan tahun 2021 sebesar Rp 60 per saham.
Adapun, rasio pembayaran atau dividen payout ratio (DPR) Japfa sebesar 41% dari perolehan laba bersih tahun 2022. Nilai ini mengalami kenaikan dibanding rasio pembagian dividen 2021 sebesar 35% dari laba.
“Dengan total saham 11,72 miliar lembar, maka dividen untuk tahun buku 2022 mencapai Rp 581 miliar,” kata Kepala Divisi Pengawasan Keuangan Japfa Comfeed Erwin Djohan, Rabu (5/4).
Perseroan mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 48,97 triliun dan EBITDA sebesar Rp 3,86 triliun pada tahun 2022. Pada angka neraca, total aset naik dari Rp28,59 triliun pada tahun 2021 menjadi Rp 32,69 triliun pada tahun 2022.
Laba usaha JAPFA pada tahun 2022 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2021, yakni sebesar Rp 2,75 triliun dari laba sebelumnya yang mencapai Rp 3,52 triliun. Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga menurun dari Rp 2,02 triliun pada tahun 2021 menjadi Rp 1,42 triliun pada tahun 2022.
Hal ini salah satunya diakibatkan oleh kondisi eksternal terkait rantai pasokan serta tingginya harga bahan baku yang menyebabkan meningkatnya beban pokok penjualan yakni menjadi sebesar Rp 41,3 triliun di tahun 2022, atau naik 12% dibandingkan tahun sebelumnya.
Direktur JPFA Leo Handoko Laksono, menambahkan meninjau dari kontribusi penjualan kotor per segmen usaha, divisi perunggasan penyumbang terbesar penjualan dengan persentase mencapai 89% dari total.
“Kemudian, divisi pakan ternak menjadi pendukung utama laba perseroan. Meskipun begitu, pembagian persentase penjualan tersebut sebenarnya tidak jauh berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” kata Leo.