PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) dan Standard Chartered (Standchart) Bank Indonesia atau SCBI menandatangani perjanjian untuk mengakuisisi portofolio pinjaman ritel konvensional.
Portofolio ini terdiri dari Kartu Kredit, Kredit Tanpa Agunan (KTA), Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB).
Proses akuisisi diperkirakan akan selesai pada kuartal keempat tahun 2023, mengikuti persyaratan regulator yang terkait.
"Dengan senang hati, kami mengumumkan akuisisi portofolio Pinjaman Ritel Konvensional SCBI. Saya juga ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk menyambut para nasabah baru, dan memastikan bahwa baik Danamon maupun SCBI berkomitmen penuh untuk proses transisi yang lancar dan mulus, sehingga nasabah dapat menikmati akses ke ekosistem dan kapabilitas seluruh grup Danamon," kata Wakil Presiden Direktur PT Bank Danamon Indonesia Tbk Hafid Hadeli dalam keterangan resmi, Senin (17/4).
Melalui akuisisi ini, Danamon bertujuan untuk memperkuat bisnis Consumer, yang merupakan salah satu penggerak pertumbuhan bisnis utamanya, serta menciptakan economies of scale dari investasi pada jaringan cabang, perbankan digital, dan kapabilitas lainnya. Langkah ini semakin mempercepat pertumbuhan portofolio Pinjaman Konsumen Danamon, yang telah bertumbuh secara signifikan sebesar 18% pada tahun 2022.
Danamon memiliki pengalaman 67 tahun di industri perbankan dan kapabilitas global sebagai bagian dari MUFG dan merupakan bank terbesar di Jepang.
Danamon menyambut nasabah baru dari SCBI dan memastikan bahwa setiap nasabah dapat menikmati produk dan layanan yang setara untuk melengkapi kebutuhan keuangan mereka. Dalam hal ini termasuk Kartu Kredit Danamon Grab dan kartu kredit lainnya dari Visa, Mastercard, American Express dan JCB, produk KPR, dan juga layanan perbankan konvensional dan syariah, serta layanan wealth management.
"Selain itu jaringan cabang dan ATM Danamon yang tersebar luas di 34 provinsi di Indonesia, serta aplikasi Digital Banking, dan D-Bank PRO," kata Hafid.
Cluster Chief Executive Officer, Indonesia and ASEAN Markets (Australia, Brunei dan Filipina) Standard Chartered Andrew Chia mengatakan, pengalihan ini merupakan bagian dari pembaruan strategi Standard Chartered Group yang diumumkan pada tahun 2021.
Langkah ini memungkinkan perseroan untuk fokus pada penyediaan produk Wealth Management dan Deposito yang inovatif kepada nasabah Priority Banking, mempercepat agenda digitalisasi untuk melayani nasabah Mass Retail, dan terus mengembangkan bisnis Corporate, Commercial dan Institutional Banking di Indonesia.
"Kami tetap berkomitmen untuk terus tumbuh dan berinvestasi di Indonesia, yang merupakan pusat kegiatan ekonomi di ASEAN yang penting bagi Standard Chartered," ujar Andrew.