Salah satu pendiri PT Bank Jago Tbk (ARTO) Jerry Ng keluar dari daftar orang terkaya di Indonesia versi Forbes. Hal ini karena harga saham bank digital itu terus menurun.
Berdasarkan laman Tradingview, harga saham Bank Jago atau ARTO naik dari Rp 3.575 per lembar pada akhir 2020 menjadi Rp 14.700 pada 15 September 2021.
Dengan harga tersebut, nilai pasar Bank Jago melejit dari posisi Rp 46,68 triliun pada 30 Desember 2020. ARTO pun menempati urutan keenam saham dengan kapitalisasi pasar terbesar tahun lalu, menurut Bursa Efek Indonesia (BEI).
Namun, dalam satu tahun terakhir saham Bank Jago terperosok hingga 43,8%. Harga sahamnya hanya Rp 2.090 per lembar pada akhir perdagangan Selasa (18/4).
Anjloknya harga saham Bank Jago membuat kekayaan Jerry Ng menurun. Jerry Ng memiliki 29,8% saham bank digital ini melalui PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia.
Berdasarkan data Forbes Real Time Billionaire, Jerry Ng sempat berada di peringkat 35 dari daftar 50 orang paling kaya di Indonesia. Kekayaannya mencapai US$ 1,2 miliar atau Rp 18 triliun tahun lalu.
Pada 2021, Jerry Ng bahkan sempat menempati posisi kelima sebagai orang terkaya di Indonesia. Kekayaannya mencapai US$ 4,7 miliar atau sekira Rp 70,5 triliun.
Namun seiring dengan melorotnya harga saham Bank Jago, nama nama Jerry Ng sudah tidak terdaftar dalam jajaran orang terkaya versi Forbes Real Time Billionaire.
Bank Jago sebelumnya bernama Bank Artos. Arto Hardy mendirikan Artos pada 1 Mei 1992 dengan menggunakan bendera PT Bank Artos Indonesia. Berdasarkan akta pendirian perusahaan, kantor pusatnya di Bandung.
Lembaga keuangan itu resmi beroperasi sebagai bank umum setelah keluar izin Menteri Keuangan pada 10 Juli 1992. Seiring perkembangan waktu, Bank Artos kemudian berekspansi dengan membuka kantor cabang di Jakarta pada 12 Februari 1996.
Bank Artos kemudian mengantongi sertifikasi ISO dari ISO UKAS Quality Management.
Saat itu, kinerja Bank Artos belum membukukan performa mulus. Perusahaan merugi sejak 2015. Di industri perbankan, kiprah lembaga keuangan ini pun tidak terlalu terdengar.
Lalu, Jerry Ng dan Sugito Walujo masuk ke Bank Artos tiga tahun lalu. Berdasarkan dokumen Ringkasan Rancangan Akuisisi ARTO pada 22 Agustus 2019, Jerry dan Sugito mengambil alih 51% kepemilikan saham Bank Artos dari keluarga Arto Hardy.
Aksi keduanya melalui PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia (MEI) dan Wealth Track Technology Ltd (WTT).
Jerry Ng merupakan pemilik sekaligus direktur utama MEI. MEI menggenggam 37,65% saham Bank Artos dan WTT menguasai 13,35%.
Akuisisi tersebut mengembangkan platform teknologi digital dan menjadikan Bank Artos sebagai lembaga perbankan yang melayani segmen menengah bawah (mass market).
Lalu, Bank Artos resmi mengganti namanya menjadi PT Bank Jago Tbk atau Bank Jago tahun lalu. Mereka memindahkan kantor pusatnya dari Bandung ke Menara BTPN di Jakarta per 11 Juni 2020.