Laba Lippo Karawaci dan Siloam Naik, Lippo Cikarang Justru Kini Rugi

Muhammad Zaenuddin|Katadata
Suasana bagunan apartemen Meikarta Distrik II, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Senin (20/2). PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) seakan lepas tangan soal pemenuhan hak korban Meikarta. Lippo menyerahkan semua tanggung jawab ke anak usahanya yang merupakan pengembang Meikarta, yakni PT Mahkota Sentosa Utama (MSU).
Penulis: Zahwa Madjid
Editor: Lona Olavia
27/4/2023, 15.14 WIB

Emiten Grup Lippo PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) membukukan pendapatan bersih pada kuartal pertama 2023 sebesar Rp 3,81 triliun atau meningkat 14,3% dari periode yang sama tahun lalu Rp 3,33 triliun.

Adapun pendapatan perseroan secara rinci terdiri dari real estate development yang tercatat senilai Rp 864,46 miliar, sektor healthcare Rp 2,65 triliun, dan lifestyle Rp 296,2 miliar.

Seiring dengan kenaikan pendapatan, LPKR juga mencatatkan pertumbuhan beban pokok pendapatan. Beban tersebut tercatat naik 12,8% menjadi Rp 2,20 triliun dari periode yang sama tahun lalu  Rp 1,95 triliun.

Adapun laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,13 triliun, melonjak 301% dari sebelumnya rugi Rp 567,55 miliar.

Aset LPKR naik tipis dari Rp 49,87 triliun di akhir tahun 2022 menjadi Rp 50,10 triliun per Maret 2023.

Sedangkan anak usaha LPKR, PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) sepanjang kuartal pertama 2023 mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 49,8% menjadi Rp 157,76 miliar. Secara rinci, pendapatan pengelolaan kota mencapai Rp 98,62 miliar, penjualan tanah industri sebesar Rp 27,86 miliar, dan penjualan rumah hunian dan apartemen sebesar Rp 13,97 miliar. 

Selanjutnya, penjualan lahan komersial dan rumah toko mencapai Rp 1,52 miliar dan pendapatan sewa dan lainnya mencapai Rp 15,76 miliar.

Alhasil emiten pengembang Meikarta tersebut sepanjang kuartal pertama 2023 merugi Rp 7,28 miliar, anjlok 107% dari sebelumnya yang untung Rp 91,04 miliar. 

Dari sisi aset perseroan tercatat  senilai Rp 9,5 triliun. Jumlah tersebut turun dari Rp 9,34 triliun dibandingkan akhir Desember 2022. 

Jumlah liabilitas LPCK mencapai Rp 2,83 triliun per 31 Maret 2023, naik 6,79% dari Rp 2,65 triliun per 31 Desember 2022. 

Sementara itu, jumlah ekuitas LPCK mencapai Rp 6,67 triliun sampai kuartal pertama 2023. Turun dari Rp 6,69 triliun dibandingkan akhir 2022.

Selanjutnya, entitas anak LPKR yang bergerak dalam bidang rumah sakit, PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) mencatatkan pendapatan sebesar Rp 2,65 triliun pada kuartal pertama 2023. Angka ini naik 19,46% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya 2022 yakni sebesar Rp 2,22 triliun.

Kenaikan pendapatan Siloam didorong oleh dua segmen, yaitu pendapatan spesialis sebesar Rp 607,63 miliar dan pendapatan non-spesialis sebesar Rp 2,05 triliun. 

Adapun, beban pokok pendapatan turut naik menjadi Rp 1,64 triliun per Maret 2023 atau naik 12,99% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,45 triliun.  

Sedangkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 151,40% menjadi Rp 249,61 miliar pada kuartal pertama 2023, jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2022 sebesar Rp 99,28 miliar. 

Dari sisi aset, SILO mencatatkan sebesar Rp 10,21 triliun pada kuartal pertama 2023 naik jika dibandingkan pada 2022 sebesar Rp 9,66 triliun atau naik 5,69%.

Total liabilitas Siloam sebesar Rp 2,89 triliun per Maret 2023 naik jika dibandingkan dengan tahun 2022 sebesar Rp 2,61 triliun. 

Sedangkan total ekuitas naik ke Rp 7,32 triliun pada kuartal pertama 2023, jika dibandingkan dengan tahun 2022 sebelumnya di Rp 7,05 triliun atau naik 3,83%.

Reporter: Zahwa Madjid