3 Emiten Jagoan Lo Kheng Hong Kinclong, Ada yang Naik hingga 65 Kali

Foto: Dok. SBM ITB
Investor kawakan Lo Kheng Hong
Penulis: Lona Olavia
3/5/2023, 12.19 WIB

Lo Kheng Hong yang kerap mendapat julukan sebagai Warren Buffett-nya Indonesia, yaitu seorang investor tersukses di dunia dari AS kini makin cuan besar. Sebab kepemilikan Pak Lo biasa ia disapa atas tiga saham yang dimilikinya lebih dari 5% pada kuartal I 2023 ini berhasil mencetak kinerja yang kinclong, bahkan salah satunya ada yang naik 66 kali lipat.

Berikut tiga daftar emiten yang tercantum di dalam portofolio saham Pak Lo yang sudah mengeluarkan laporan keuangan kuartal I 2023:

  • PT Intiland Development Tbk (DILD)

Intiland mampu membalikkan rugi menjadi laba Rp 30,38 miliar per kuartal I 2023. Laba diperoleh seiring melesatnya pendapatan 174,33% menjadi Rp 1,54 triliun. Meningkatnya pendapatan disokong oleh pengakuan pendapatan dari 57 Promenade dan penyerahan unit rumah Graha Natura dan gudang unit di Aeropolis Technopark.

Pendapatan emiten properti ini dibagi menjadi penjualan dan juga pendapatan usaha. Rinciannya untuk penjualan tercatat segmen high rise mencapai Rp 1,19 triliun atau naik 883,64%, perumahan sebesar Rp 126,55 miliar turun 23,83%, dan kawasan industri Rp 43,39 miliar turun 59,04%.

Kemudian dari pendapatan usaha tercatat dari segmen fasilitas mencapai Rp 100,62 miliar atau naik 9,57%, perkantoran sebesar Rp 55,76 miliar naik 5,07%, kawasan industri sebesar Rp 23,52 miliar turun 1,5%, dan lain-lain sebesar Rp 135 miliar turun 52,38%.

Pak Lo diketahui menjadi pemegang saham Intiland dengan kepemilikan sebesar 6,62% atau setara 686,41 juta saham. Adapun kepemilikannya terhadap perusahaan ini dibagi ke dalam 6 rekening sekuritas yang berbeda. Data tersebut sesuai dengan data KSEI per 27 April 2023.

Intiland dipilih oleh Lo Kheng Hong karena saham ini memiliki diversifikasi proyek properti yang cukup banyak. Beberapa di antaranya, seperti perumahan mewah di Jakarta dan Surabaya, gedung perkantoran, ritel, kawasan industri, Menara Intiland, kondominium tepi laut Regatta, dan kantor terintegrasi South Quarter.

  • PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL)

Laba Gajah Tunggal tercatat senilai Rp 265,69 miliar, ngebut 271,70% dibanding kuartal I 2022 yang sebesar Rp 71,48 miliar. Perseroan membukukan keuntungan kurs mata uang asing senilai Rp 107,33 miliar. Sementara pada kuartal I 2022, perseroan membukukan rugi kurs mata uang asing sebesar Rp 12,90 miliar. Sehingga pos ini menyumbang cukup signifikan pada laba perseroan kuartal I 2023. 

Adapun pendapatan tercatat sebesar Rp 4,45 triliun pada kuartal I 2023. Raihan itu naik 5,22% dibandingkan kuartal I 2022 sebesar Rp 4,22 triliun. 

Gajah Tunggal adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pembuatan barang-barang berbahan dasar karet. Produk utama perusahaannya adalah ban berkualitas tinggi untuk sepeda motor, mobil, SUV, truk ringan, dan lainnya. Perseroan juga mendistribusikan produk karet lain, seperti karet sintetis, benang ban, ban dalam, o ring, dan flap karet.

Di dalam portofolio saham Pak Lo, perusahaan yang memiliki kode sekuritas GJTL tersebut dibeli sebanyak 5,17% atau setara dengan 180 juta saham.

Kepemilikan pria berambut putih atas GJTL ini dibagi ke dalam 7 rekening sekuritas yang berbeda.

  • PT Clipan Finance Indonesia (CFIN)

Tak main-main, laba Clipan Finance meroket hingga 6.508% secara tahunan menjadi Rp 105,08 miliar. Emiten bersandi saham CFIN itu mencatatkan kenaikan laba yang melesat lebih dari 65 kali lipat jika dibandingkan dengan kuartal I 2022 yang hanya bernilai Rp 1,58 miliar. 

Meroketnya laba CFIN didorong oleh jumlah pendapatan yang mencapai Rp 426,88 miliar pada tiga bulan pertama di tahun ini. Dengan demikian, jumlah pendapatan Clipan Finance naik 18,43% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 360,46 miliar.

Clipan Finance masuk ke dalam portofolio saham Pak Lo saat ini dengan kepemilikan sebesar 5,12% atau sebanyak 203,94 juta saham.

CFIN adalah anak perusahan dari Panin Group yang bergerak di bidang pembiayaan konsumen.

Adapun kepemilikannya terhadap perusahaan pembiayaan CFIN ini dibagi ke dalam 4 rekening sekuritas yang berbeda.