Emiten jagoan Lo Kheng Hong PT Global Mediacom Tbk (BMTR) membukukan penurunan laba 2,1% menjadi Rp 319,79 miliar per Maret 2023. Sedangkan pada periode yang sama tahun lalu dibukukan Rp 326,75 miliar.
Selain laba, pendapatan emiten media milik taipan Harry Tanoesoedibjo ini juga tercatat menurun sepanjang kuartal pertama 2023. Dalam laporan keuangannya yang dikutip Kamis (4/5), terdapat penurunan 6,18% menjadi Rp 3,19 triliun dari periode yang sama tahun 2022 Rp 3,40 triliun.
Secara rinci, kontribusi pendapatan paling besar didapatkan dari jasa non digital sebesar Rp 1,51 triliun. Namun menurun dari periode yang sama tahun lalu Rp 1,72 triliun dari produk jasa non digital atau turun 12,2%.
Sedangkan untuk digital berkontribusi Rp 714 miliar, konten dan IP Subscription sebesar Rp 345 miliar dan 124 miliar, serta TV berbayar dan broadband sebesar Rp 637 miliar.
Aset perusahaan dicatatkan naik menjadi Rp 36,2 triliun pada periode Maret 2023. Sedangkan per Desember 2022 dicatatkkan Rp 35,9 triliun atau meningkat 0,84%.
Sebagai informasi, dalam satu bulan terakhir, investor kawakan Lo Kheng Hong merogoh kocek besar untuk memborong saham BMTR.
Berdasarkan data Kustodian Sentra Efek Indonesia (KSEI), bila 8 Maret 2023 ia hanya menambah 300.000 lembar saham BMTR, maka di 27 April 2023 ia berani menambah 2 juta saham emiten media tersebut.
Saat menjala 2 juta saham Global Mediacom, Lo Kheng Hong dibantu OCBC Sekuritas Indonesia, Sinarmas Sekuritas, Nilai Inti Sekuritas, Korea Investment And Sekuritas Indonesia, RHB Sekuritas Indonesia, Panin Sekuritas, dan MNC Sekuritas.
Menyusul transaksi itu, timbunan saham Lo Kheng Hong menjadi 1,06 miliar saham alias setara 6,44% per 27 April 2023. Jumlah itu naik dari sebelum transaksi sebanyak 1,05 miliar eksemplar alias 6,42% pada 26 April 2023.