Beragam produk kerajinan tangan dari para pelaku mikro, kecil dan menengah (UMKM) dipajang apik dalam pameran UMKM Rumah BUMN SME’s Hub di Waterfont City Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Keramaian terlihat di lapak UMKM di dalam pameran tesebut. Kegiatan ini merupakan bagian dari perhelatan KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, pada 9-11 Mei 2023. Di sana, salah satu pelaku UMKM binaan BRI, Sebastian Nganggur, terlihat sibuk melayani pembeli.
Pria yang akrab disapa Bastian Labora itu tampak sedang menunjukkan barcode QRIS BRI kepada pembeli gantungan kunci buatannya. Usai bertransaksi, Bastian melempar senyum hangat sembari mengucapkan terima kasih.
"Saya difasilitasi BRI ikut pameran dari Kementerian BUMN di sini," katanya dikutip dari Antara, Kamis (11/5).
Bastian adalah pelaku UMKM binaan BRI Cabang Labuan Bajo. Usahanya dikenal dengan nama Labuan Bajo Resin Art (Labora). Produk yang dijual adalah bermacam gantungan kunci. Ada gambar manta, Komodo, rumah adat dan jenis-jenis ikon menarik Labuan Bajo di dalam gantungan kunci itu.
Bastian menjelaskan, dia mengawali bisnisnya bermodal Rp5 juta sejak 2019. Kala itu, Labora menjadi bisnis sampingan pegawai swasta ini. Secara teratur dan tekun, dia menghabiskan satu hingga dua jam dalam sehari untuk membuat gantungan kunci yang dibanderol Rp40 ribu per biji.
Selama menjalani roda usahanya, Bastian tak memungkiri sempat mengalami kesulitan. Labora butuh meningkatkan produksi tetapi alat kerja dan tempat usaha terbatas. Pada akhirnya, dia memberanikan diri mengajukan kredit usaha rakyat (KUR) dari Kantor Cabang BRI Labuan Bajo.
Usai mengajukan usulan pembiayaan, BRI mengucurkan KUR kepada Bastian. Dia kemudian melengkapi alat kerja dan memperluas tempat usahanya. Melalui sokongan modal tersebut, kini bisa memproduksi 200 buah gantungan kunci per bulan.
Meskipun pasarnya masih di wilayah lokal tetapi gantungan kunci buatan Bastian diminati wisatawan mancanegara. Dan seiring waktu, pada 2022, Bastian Kembali meningkatkan kualitas produksi Labora melalui dukungan modal dari BRI. Pembiayaan yang didapat dialokasikan untuk membeli alat kerja tambahan dan bahan baku dari luar daerah.
Bastian hanya salah satu pelaku UMKM yang merasakan manfaat nyata pembiayaan BRI terhadap perkembangan usaha. Selama proses pengajuan sampai pencairan pembiayaan, Bastian mengaku BRI tidak pernah mempersulit. Bunga KUR pun sangat ringan sehingga dia tak terbebani.
Sejauh ini, BRI terus mendukung pengembangan dan pemberdayaan pelaku usaha di sector UMKM. Dukungan bank pelat merah ini semakin kuat sejak pandemi Covid-19, melalui program restrukturisasi kredit hingga pendampingan usaha.
Di wilayah Manggarai Barat misalnya, BRI Cabang Labuan Bajo memberikan pembinaan, pendampingan, dan pembiayaan. BRI Cabang Labuan Bajo memiliki 24 UMKM binaan yang tersebar di seluruh wilayah Manggarai Barat.
Terkait dengan hal tersebut, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan bahwa peningkatan kapabilitas pemberdayaan oleh perseroan perlu dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan. Pasalnya, UMKM adalah jantung bisnis BRI.
“Tentu kalau kita mau terus mengangkat UMKM, ini betul-betul jadi kontributor perekonomian kita, maka kita harus membangun kapabilitas di situ. Kapabilitas empowerment, pemberdayaan,” ujar Supari.
BRI memberikan berbagai pendampingan dan pembinaan kepada UMKM binaannya, seperti membuat kemasan, promosi produk, hingga pemasaran produk. Selain mendampingi pelaku usaha untuk meningkatkan kualitas produk, BRI juga menilai pentingnya literasi digital demi mendukung pemasaran produk.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menuturkan, ada tiga dukungan penting yang dibutuhkan UMKM, yaitu pembiayaan, pendampingan, dan pasar. Hal ini dikemukakannya saat mengunjungi Rumah BUMN SME's Hub di Waterfront City Labuan Bajo, pada 9 Mei 2023.
Erick menjelaskan, sepanjang tahun lalu, penyaluran KUR mencapai Rp335,29 triliun atau 89,89 dari APBN 2022 yang sebesar Rp373 triliun. Dari realisasi penyaluran itu, 92 persennya disalurkan Himpunan Bank Negara (Himbara).
Ada pula Holding Ultra Mikro, di dalamnya terdapat PT Permodalan Nasional Madani Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar), yang telah melakukan pendampingan dan pembiayaan kepada 149 ribu ibu-ibu di Pulau Flores.
Pendampingan menjadi aspek penting setelah pembiayaan disalurkan kepada masyarakat, khususnya pelaku UMKM. Tujuannya agar pembiayaan bisa dapat bermanfaat dan optimal dalam mendukung pengembangan usaha. Kemudian, pasar yang menjadi dukungan utama bagi para pelaku usaha.
Lebih jauh, Erick berharap pameran UMKM yang diselenggarakan di Labuan Bajo dapat menjadi ajang untuk memperkenalkan produk lokal binaan BUMN ke pasar yang lebih luas. "Kita tidak akan melepas mereka sendirian. BUMN fokus bersinergi dengan semua kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah untuk mendukung UMKM," tuturnya.
Untuk kelima kalinya, Indonesia didapuk menjadi Keketuaan ASEAN. Situasi dunia tahun ini yang belum kondusif tentu menjadi tantangan tersendiri dalam mengemban amanah tersebut. Persaingan kekuatan besar dunia yang meruncing mesti dikelola dengan baik agar konflik terbuka dan perang baru tidak muncul, terutama di Asia Tenggara.
Keketuaan Indonesia juga diharapkan menjadi pintu bagi ASEAN untuk berperan aktif dalam perdamaian dan kemakmuran di kawasan melalui masyarakat ekonomi ASEAN. Untuk itu, Indonesia hendak memperkuat pemulihan ekonomi dan menjadikan Asia Tenggara sebagai mesin pertumbuhan dunia yang berkelanjutan.
Simak selengkapnya di https://katadata.co.id/asean-summit-2023 untuk mengetahui setiap perkembangan dan berbagai infomasi lebih lengkap mengenai KTT Asean 2023.
#KatadataAseanSummit2023 #KalauBicaraPakaiData